Harga Bawang Merah di Tingkat Petani Rp 17.000 Per Kilogram
Jumat, 30 Desember 2016 07:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kedungadem - Memasuki akhir tahun 2016 di bulan Desember, para petani bawang merah di wilayah kecamatan Kedungadem Kabupaten bojonegoro memasuki musim panen. Para petani mengaku harga bawang merah di tingkat petani masih stabil di kisaran Rp 17.000 per kilogram.
Bawang merah yang sudah siap panen tersebut berusia sekitar dua bulan, dari masa tanam pada awal bulan November lalu. Setelah dipanen pada bulan Desember ini, para petani akan kembali menanam bawang merah untuk masa tanam kedua di awal Januari 2017 nanti.
Seperti yang dilakukan oleh salah satu petani bernama Ngasirin (50) asal desa geger Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro, pada kamis (29/12/2016) pagi tadi. Ngasirin telah memanen sekitar 1 ton bawang merah miliknya yang telah berusia sekitar 2 bulan.
Panen satu ton bawang merah itu berasal dari lahan seluas kurang lebih 300, meter persegi. Dia tidak perlu kesulitan mencari pembeli bawang merah miliknya, karena sebelum dipanen sudah ada tengkulak yang bersedia membeli.
"Pas waktu panen sudah langsung dibawa, kalau dari petani harganya Rp 17.000 per kilogramnya," ujar Ngasirin.
Satu ton bawang merah miliknya tersebut total dibeli oleh tengkulak dengan harga sekitar Rp 12 juta. Oleh tengkulak bawang tersebut rencananya akan dikirim keluar kota.
Ngasirin masih memiliki bawang merah yang belum dipanen di lahan sekitar satu hektare miliknya. Satu Minggu lagi rencananya baru akan dipanen dan sudah di beli oleh tengkulak sekitar Rp 86 juta.
Kecuk Pamungkas salah satu tengkulak yang membeli bawang milik Ngasirin mengungkapkan setelah membeli dari para petani mereka akan menjual bawang merah itu seharga kurang lebih Rp 20 ribu per kilogram. Harga tersebut sudah umum di tingkatkan tengkulak, bahkan dibeberapa daerah ada yang meminta lebih rendah dari itu.
" Kita akan kirim ke Bali, kalau didaerah lain harganya rendah kita yang bisa rugi," ucapnya.
Selain daerah Bali, Kecuk biasa mengirim bawang merah didaerah Semarang , Mojokerto, Surabaya, Tulungagung, bahkan sampai Bandung. Kecuk mengaku menjadi tengkulak tidak selalu untung, kadangkala jika stok melimpah, harga turun mereka bisa rugi hingga puluhan juta rupiah.
" Kalau pas rugi mobil juga bisa terjual mas," pungkasnya. (pin/kik)