Uang Baru Emisi 2016 Belum Beredar di Bank-Bank Bojonegoro
Senin, 09 Januari 2017 18:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro Kota - Keberadaan uang baru emisi 2016 tentu menarik perhatian masyarakat, terutama pasca diresmikan Desember lalu. Seperti diketahui Bank Indonesia mengeluarkan 11 pecahan uang baru terdiri 7 uang kertas dan 4 uang logam.
Hanya saja sampai sekarang masyarakat Bojonegoro belum bisa mendapatkan uang emisi baru tersebut. Lantaran belum beredar di bank-bank di wilayah Bojonegoro.
Baca berita: Uang Rupiah Pecahan Baru Belum Masuk Bojonegoro
Ketika beritabojonegoro.com mengunjungi Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Bojonegoro untuk memastikan, Asisten Manajer BRI Herliana Condorini menyampaikan bahwa pihaknya belum menerima uang rupiah baru emisi 2016.
"Kami menerima informasi bahwa bank koordinator baru akan melakukan sosialisasi terkait peredaran uang baru ini. Sampai saat ini peredaran uang baru belum dilakukan," ujarnya, Senin (09/01/2017).
Herliana juga tidak bisa memastikan kapan uang baru akan sampai di BRI Cabang Bojonegoro. Sebab masih menunggu informasi selanjutnya dari Bank Indonesia.
Hal serupa dikatakan oleh Penyelia Nasabah dan Teller Bank Jatim Cabang Bojonegoro Elok WM. "Sampai saat ini kami juga belum memiliki uang emisi 2016. Padahal sudah banyak masyarakat yang menanyakannya," katanya saat ditemui di kantornya.
Elok menjelaskan, pihkanya hanya memiliki contoh uang emisi 2016. Tapi uang itu hanya digunakan untuk dikenalkan ke Teller Bank Jatim sendiri. Diharapkan para Teller bisa membedakan mana uang asli dan palsu.
"Dari segi keamanannya, uang emisi 2016 jauh lebih bagus dibanding sebelumnya," ujarnya sambil memperlihatkan contoh uang emisi 2016 sebanyak 7 pecahan uang kertas tersebut.
Uang rupiah kertas yang diluncurkan terdiri atas nominal Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000. Sedangkan uang rupiah logam terdiri pecahan Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100.
Elok juga menunjukkan adanya ciri khusus pada uang emisi 2016. Terutama yang mencolok adalah adanya tanda garis di tepi kertas untuk membantu tuna netra dalam mengenali uang.
"Semakin banyak garisnya maka nilai nominal semakin kecil, dalam hal ini paling kecil yakni Rp 1.000. Sementara kalau jumlah garis hanya satu, maka nilainya paling besar yakni Rp 100.000," pungkasnya. (ver/tap)