Jalur Rel Kereta Api
Warga Minta Kemenhub Kaji Ulang Pengaktifan Rel Bojonegoro-Tuban
Jumat, 13 Januari 2017 07:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Direktur Angkutan dan Lalu Lintas Kereta Api Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah memastikan rencana pengaktifan rel kereta api jalur Bojonegoro-Tuban. Mengetahui hal itu, warga penghuni tanah milik PT KAI meminta Kemenhub untuk mengkaji ulang rencana tersebut.
Bukan tanpa alasan, warga mengaku sudah puluhan tahun menempati tanah yang sudah lama ditelantarkan oleh PT KAI tersebut. Selain itu jumlah warga yang menempati tanah milik PT KAI di Bojonegoro saja bisa mencapai ribuan.
Warga Desa Sukorejo Alham M Ubey yang bertempat tinggal di tanah milik PT KAI mengatakan, warga tidak serta merta menempati tanah milik PT KAI begitu saja. Kata Alham mereka sudah sering didatangi oleh petugas PT KAI untuk masalah itu.
"Ini bukan oknum lagi, tapi memang dari PT KAI, kita sudah puluhan tahun di sini dan sering didatangi," kata Alham.
Dia berharap Kemenhub mau mengkaji ulang rencana yang sangat meresahkan warga masyarakat itu. Menurut dia biaya pengaktifan rel Bojonegoro-Tuban pastilah tidak sedikit. Selain itu karena di sepanjang jalur bekas rel saat ini sudah ditempati warga sebagai tempat tinggal.
"Kami secara tegas menolak rencana itu," tegas Ketua Paguyuban Pewaris Bangsa tersebut.
Alham juga mempertanyakan kenapa saat ini PT KAI Daops 8 Surabaya tengah sibuk mendata warga penghuni tanah milik PT KAI untuk dimintai biaya sewa. Sedangkan pada ujungnya cepat atau lambat Kemenhub berencana mengaktifkan kembali jalur rel Bojonegoro-Tuban.
Masih kata Alham terkait rencana itu, kini nasib para warga yang menempati tanah milik PT KAI semakin tak menentu. Warga menyatakan menolak mengurus sewa di PT KAI jika rencana pengaktifan jalur rel masih dijalankan.
"Kita akan datang ke DPRD Bojonegoro, semua warga akan kita ajak untuk menyatakan sikap, harapnya para wakil rakyat ini juga menyampaikan apa yang diinginkan masyarakat," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, usai kunjungan kerja Komisi A DPRD Bojonegoro di Kementerian Perhubungan pada Senin (09/01/2017) mereka menyampaikan rencana pengaktifan rel Bojonegoro-Tuban itu benar adanya. Rencana itu untuk mendukung program pemerintah pusat, transportasi massal dengan biaya murah yaitu dengan kereta api.
Sekarang Kementerian Perhubungan tengah sampai dalam tahap Feasibility Study (FS) dan kemudian dilanjutkan tahap penyusunan Design Engineering Development (DED). Selain itu program itu juga masih menunggu ketersediaan dana dari APBN. (pin/kik)