6 Kecamatan Ikuti Pertemuan JIM
Selasa, 22 September 2015 22:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Gayam - Sebanyak 6 Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro mengikuti pertemuan Jaringan Informasi Masyarakat (JIM). Pertemuan itu diadakan di Balai Desa Sudu, Kecamatan Gayam, Selasa (22/9). Pertemuan tersebut dimanfaatkan untuk dialog bersama dengan tema pentingnya permodalan untuk usaha kecil di Desa.
Adapun perwakilan 6 Kecamatan yang hadir adalah dari Gayam, Kalitidu, Ngasem, Kota Bojonegoro, Dander dan Kapas. JIM merupakan program kemasyarakatan dari Exxonmobile Cepu Limited (EMCL) untuk daerah ring 1 proyek Banyuurip dan jalur pipa, di samping terdapat juga Program Pengelolaan Papan Informasi Desa (PPID).
"Di JIM dan PPID ini, kami tujuannya untuk menjalin komunikasi dengan pengelola informasi dari desa-desa. Sehingga informasi apapun dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat," ujar Mugito Citrapati, Direktur LSM LIMA2B (Lembaga Informasi dan Komunikasi Masyarakat Banyuurip Bangkit), selaku pendamping dari program PPID dan JIM ketika ditemui BBC, sebutan BeritaBojonegoro.com.
Sementara perwakilan dari EMCL, Feni K. Indiharti, menyambut baik pertemuan yang disiarkan secara langsung oleh Sudu FM itu. Menurutnya, permodalan merupakan faktor penting untuk membuka usaha. Apalagi usaha yang dijalankan di desa-desa. Dia berharap agar pertemuan yang berlangsung akrab itu dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Feni itu menambahkan pihaknya akan dengan senang hati mengabarkan jika ada pengadaan dari dalam proyek Banyuurip. Dan sebagai operator, EMCL sangat berharap agar masyarakat sekitar proyek dapat meningkatkan kualitas hidup, khususnya dari segi ekonomi yakni dengan berwirausaha.
"Kalau informasi yang kita sebarkan ke masyarakat melalui media lokal maupun nasional sampe ke masyarakat, tentunya ini peluang yang sangat bagus untuk diambil," imbuhnya.
Hadir sebagai pemateri dalam pertemuan tersebut adalah Direktur Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Daerah Bojonegoro, Sujarwanto. Dari pantauan BBC, seluruh peserta tampak aktif menyampaikan keresahan dalam berwirausaha, utamanya mengenai masalah permodalan. (rul/moha)