Biaya Pembuatan Jembatan dari Bambu Bisa Mencapai 8 Juta Rupiah
Minggu, 28 Mei 2017 18:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Untuk membangun jembatan sementara yang berbahan dasar bambu, dan melintang sepanjang kurang lebih 100 meter di atas sungai Bengawan solo, para penambang bisa menghabiskan dana sekitar Rp 8 juta rupiah. Dana tersebut didapatkan dari hasil swadaya 10 penambang perahu penyeberangan di Desa Trucuk Kecamatan Trucuk menuju kawasan kota Bojonegoro.
Jembatan ini terdiri dari 36 ruas (bagian) dengan panjang 3 meter setiap ruasnya, yang digabungkan menjadi satu jembatan utuh. Biaya pembuatan setiap ruasnya adalah Rp 200 ribu untuk pembelian bambu, belum terhitung tali serta untuk pekerja.
"Ya kurang lebih kalau total sekitar Rp 8 juta," kata salah satu penambang perahu, Sali.
Setiap tahunya mereka akan mendirikan jembatan penyeberangan ini sebanyak satu kali saat musim kemarau seperti saat ini. Lama penggunaan jembatan penyeberangan ini pun tak menentu, tergantung dari lamanya musim kemarau dan pasang surutnya sungai Bengawan Solo.
Untuk proses pembuatan jembatan hanya dibutuhkan satu hari pengerjaan, dari pagi hingga sore, dan malam sudah bisa digunakan. Jembatan ini dibangun pada Kamis (24/05/2017) pagi dan telah selesai sore harinya.
Para penambang perahu ini menyebut aktivitas Penyebrangan menggunakan jembatan dari bambu ini dengan "nyesek".
Kata Sali, nyesek bisa dilakukan selama 24 jam penuh, berbeda dengan menyebrang dengan perahu, di kawasan tersebut akan berhenti pada pukul 00.30 WIB.
“Kalau nyesek 24 jam, kalau nyeberang pakai perahu, pukul setengah satu dini hari sudah berhenti," ujar Sali. (pin/moha)