Industri Batik Bojonegoro Merambah Produk Tas Batik
Rabu, 13 Desember 2017 12:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro - Industri kreatif di Bojonegoro samakin menggeliat. Tak terkecuali batik Bojonegoro. Selain berinovasi dengan motif yang semakin beragam, perajin batik di Bojonegoro mulai mengembangkan produk turunannya yakni tas batik Bojonegoro.
Sejak 06 Desember kemarin, 5 desa perajin batik di antaranya Dolokgede, Kalisumber (Kecamatan Tambakrejo), Pelem, Kaliombo (Kecamatan Purwosari), dan Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem mengikuti pelatihan pengembangan kreatifitas dan inovasi souvenir dari Batik Bojonegoro. Acara ini digelar di Panggon Sinau Bareng Ademos di Desa Dolokgede berlangsung selama tujuh hari dari 06 sampai dengan 12 Desember 2017.
Ademos menggandeng salah satu designer tenama dari Surabaya, Willy Filo Shofia dan trainer yang juga merupakan perajin tas batik yang sukses di Surabaya, Mahbub Junaidi. Lelaki yang biasa disapa Pak Jun ini menyampaikan, kreatifitas adalah kekayaan yang tidak akan pernah habis, dan batik adalah salah satu sumber kekayaan Indonesia. Sehingga meningkatkan produk batik adalah keharusan, sehingga batik, khususnya batik Bojonegoro bisa dikenal dunia.
“Eksistensi batik akan selalu berkelanjutan, mengingat batik merupakan kekayaan kreatif Indonesia,” ujarnya.
Acara ini terselenggara atas kerjasama Pertamina EP Cepu dan Ademos. Sekretaris Ademos, Shodiqurrasyad selaku pembuka program yang berlangsung Arsyad menyampaikan agar para perajin mampu memanfaatkan dengan baik pelatihan yang sedang diikuti. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan kedepannya menjadi pioner pengembangan produk tas batik di Bojonegoro. (mol/kik)