Revita Khoiri Salma, Gadis Kecil Berbakat Catur
Menembus Hujan, Sering Tidak Masuk Kelas, Prestasi di Sekolah OK
Senin, 12 Oktober 2015 19:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kejurkab Catur Yunior 2015 kemarin (11/10), memunculkan beberapa pemenang, salah satunya adalah Revita Khoiri Salma. Gadis cilik kelas 3 SD itu menang sebagai juara kehormatan pada kejuaran yang dihelat Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kabupaten Bojonegoro tersebut. Tak lama sebelumnya, Revita bahkan meraih piala emas pada Kejuaraan provinsi 2015.
Anak kedua dari Kroirul Anam dan Elita Kumala Wati ini masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 3 di SDN Sumberejo 1. Gadis pendiam ini mengaku sudah bermain catur sejak TK. Itu karena dia sering melihat kakak dan ayahnya bermain.
Khoirul Anam membenarkan itu. "Saya di rumah itu hampir setiap hari main catur sama kakaknya dan tetangga, Mbak. Dan Revita ini cuma melihat saja. Namun, suatu hari, waktu saya pulang ke rumah, saya melihat Revita sedang bermain catur. Rupanya dia sudah memahami pion catur dan fungsinya. Setahun kemudian saya coba ikutkan ke Kejurkab kelas satu SD."
Khoirul Anam juga tidak menyangka bahwa bakat caturnya menurun pada kedua anaknya. Bahkan prestasinya lebih hebat dari dirinya, Revita mampu menembus tingkat nasional.
Kecintaan Revita terhadap catur begitu besar, sehingga setiap malam minggu dan minggu pagi selalu minta diantarkan ke Paguyupan Catur Bojonegoro yang bertempat di Jalan Ade Irma Suryani.
"Revita itu selalu minta diantarkan ke sana. Nggak peduli itu hujan deras sekalipun. Bahkan main sampai warung pemilik tempat tutup baru mau pulang. Semangatnya latihan lebih besar daripada kakaknya, Alvin," imbuhnya.
Alvin memang lebih dulu menggeluti catur, namun prestasinya sudah kalah dengan Revita. "Kalau Kejurkab Alvin masih bisa masuk lima besar, namun kalah kalau di Kejurprov."
Kakak lelaki dari Revita ini, pada Kejurkab kemarin menduduki peringkat 4 tingkat SMP Putra. Siswa dari SMP 1 Balen ini sering sekali menjahili adiknya hingga menangis. Namun selalu menjadi saingan yang menurut Revita cukup berat, karena seringkali Revita harus kalah dalam bermain catur.
Meski mempunyai fokus pada dunia catur, Revita tergolong pintar dan berprestasi di sekolahnya. Buktinya, dia selalu duduk di 3 besar Revita di kelasnya. Padahal, dia sering tidak masuk sekolah saat ada jadwal bertanding.
"Padahal hampir setiap bulan, Revita ada jadwal tanding. Bahkan harus ijin sampai sepuluh hari. Untungnya Revita mampu mengejar ketinggalannya di sekolah hingga peringkatnya selalu bagus," kata Khoirul Anam bangga.
Meski berbakat menjadi pakar catur, anak manis yang suka makan ayam goreng ini ternyata masih punya cita-cita lain, yakni jadi dokter anak.
Pada Kejurkab Percasi kemarin, dia menerima hadiah sebesar Rp 5 juta. Uang itu, kata Revita, akan dia dibelikan laptop. (*)
Foto Revita Khoiri Salma