SPR Ngantru Kasiman Diundang Pemerintah Austria
Selasa, 20 Februari 2018 10:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro - Tiga Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang ada di Bojonegoro menggelar deklarasi untuk menyukseskan upaya khusus di bidang peternakan. Tiga SPR tersebut SPR Karya Unggul Sekar Kecamatan Sekar, SPR Argosemi Clebung Kecamatan Bubulan dan SPR Karya Bersama Kecamatan Margomulyo. Acara yang berlangsung di Desa Sekar Kecamatan Sekar pada Senin (19/2/2018) itu ditandai dengan deklarasi bersama oleh tiga SPR.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro, Ardiyono Purwanto menjelaskan bahwa deklarasi merupakan keberlanjutan dari SPR yang sudah empat tahun ada. Melalui SPR ini mereka bisa melakukan kemitraan dan meningkatkan kesejahteraan untuk anggotanya. Beberapa SPR di Bojonegoro yang di Kasiman, Kedungadem dan Temayang sudah bekerjasama dengan beberapa mitra untuk melakukan kegiatan usaha pengelolaan kerjasama. Untuk SPR ini pendampingan selama 4 tahun, namun jika sudah 2 tahun mampu mengelola maka akan diwisuda.
Dikatakan pengelolaan SPR di Bojonegoro ini bekerjasama dengan IPB . Dia berharap agar IPB bisa memfasilitasi Dubes Austria dimana SPR Ngantru Kecamatan Kasiman ini diundang oleh Pemerintah Austria. Karena SPR Mega Jaya menjadi nomor 1 se-Indonesia sebagai SPR Binaan IPB.
Dikatakan jika di beberapa wilayah di Indonesia SPR banyak yang menghilang dan mati, namun SPR di Bojonegoro tetap menunjukkan esksitensinya.
Sementara itu Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat IPB, Profesor Muladno menyampaikan deklarasi 3 SPR baru ini disaksikan oleh Kang Yoto Bupati Bojonegoro. Kang Yoto yang membuat SPR di Bojonegoro ini tetap eksis dan memberi manfaat.
Menurutnya, masyarakat Bojonegoro mencintai dunia peternakan. Mulatno mengatakan bahwa sistem mereka merawat ternak masih belum maksimal utamanya saat musim hujan karena mereka lebih memilih bercocok tanam. Pola petani juga harus dibenahi salah satunya limbah jagung banyak yang dibakar padahal bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak.
Peternak di Bojonegoro banyak yang berinisiatif membentuk kelompok dan membuat kandang sendiri. Salah satu tokoh di Sekar adalah almarhum Bapak Amiran yang berinisiatif membuat kelompok ternak, namun sayang kelompok ini belum termanajemen secara baik utamanya dalam mengurus ternak sehingga banyak ditemukan ternak kurus. Itu adalah catatan yang disampaikan oleh Prof Mulatno setelah mengkaji sistem peternakan yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Sekar. Setelah beberapa catatan yang ditemukan mereka harus kembali bersekolah dalam mengelola ternak. Mulatno menjelaskan dari 3 SPR nanti akan diambil satu yang terbaik untuk belajar di Austria.
Yuliani dari Dinas Peternakan dan Perikanan Propinsi Jawa Timur menyampaikan bahwa pihaknya sangat konsen dengan SPR sejak tahun 2014. Dinasnya akan membina kelompok kelompok ternak di Jawa Timur. Bahkan 2015 juga menggelontorkan bantuan sapi di dua SPR di Kabupaten Bojonegoro. Dia berharap 3 SPR ini akan mengikuti jejak dua SPR terdahulu di Bojonegoro yang telah berhasil.
Bupati Bojonegoro, Kang Yoto dalam kesempatan ini sangat berbangga karena 3 SPR akan bersaing untuk menambah pengetahuan di bidang peternakan di Austria. Deklarasi baru 3 SPR ini akan membawa perkembangan positif bagi peternakan di Bojonegoro.
“Kini kita punya 6 SPR dan 3 bahkan sudah di wisuda oleh IPB,” ujarnya.
Bupati menegaskan kepada SKPD agar mendukung SPR di Bojonegoro. Bahkan khusus di Kecamatan Sekar ini seharusnya ada dua SPR karena pakan ternak yang melimpah di wilayah Sekar. Dari 3 Kecamatan yang mendeklarasikan ini mempunyai potensi masing masing. Dalam kesempatan ini Bupati menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Perhutani yang mendukung. Gagasan sekolah vokasional adalah seperti yang dilakukan oleh SPR.
Bupati berharap lulusan SMA yang mau sekolah agar diwisuda menjadi lulusan diploma 1. “Jika kita memikirkan ternak dengan sungguh sungguh maka kita akan berhasil, mulai memikirkan bagaimana pakannya, kandangnya dan lain sebagainya,” ujarnya. (mol/kik)