Pemahat Asal Blora, Ubah Limbah Kayu Jati Jadi Patung Unik
Kamis, 26 April 2018 19:00 WIBOleh Priyo Spd
Oleh Priyo Spd
Blora - Siapa sangka jika kayu bekas bisa bermanfaat dan bisa menghasilkan uang. Seperti yang di lakukan Kusminarto (35), warga RT 003 RW 002 Desa Turirejo Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah, dengan memanfaatkan limbah kayu jati tak terpakai, berhasil menciptakan sebuah karya seni bernilai tinggi. Ia mampu membuat berbagai macam patung binatang dengan sangat detil dan menyerupai aslinya.
Kusminarto (35) mengaku awal membuat patung dari kayu bekas bermula dari banyaknya kayu jati di wilayah Blora, dan begitu banyaknya limbah kayu jati tak di gunakan. Sehingga dengan keterampilan yang pernah ia menarik minatnya untuk mencoba membuat sebuah karya.
“Sebenarnya saya bergelut di dunia pahat dan ukir sudah sejak 10 tahun lalu, namun karena banyaknya limbah kayu jati yang ada, kemudian saya mencoba mebuat berbagai macam patung dari limbah kayu jati” jelas Kusminarto, Kamis (26/04/2018).
Menurutnya, limbah kayu jati yang kerapkali hanya dimanfaatkan menjadi bahan bakar untuk memamasak, harganya cukup murah sehingga ia mencoba membuat karya seni dari limbah tersebut.
“Untuk model patung, tergantung bentuk limbah kayu yang di dapat,” ungkapnya.
Dalam proses pembuatannya, Kusminarto juga menggunakan proses manual yaitu dengan menggunakan tatah, gergaji dan sejumlah alat manual lainnya. Saat pembuatan, ia mengaku juga tidak kesulitan.
“Satu patung terkadang juga bisa sampai dua hari hingga satu minggu, tergantung kesulitan patung yang akan dibuat,” terangnya.
Ia mengaku satu patung limbah dari kayu jati, di bandrol dengan harga mulai Rp 50 ribu hingga jutaan, tergantung tingkat kerumitannya. Sedangkan untuk penjualannya, Kus sapaan akrabnya, masih menggunakan bantuan sejumlah teman yang ada di luar Blora.
“Terkadang saya titipkan teman yang ada di luar daerah, seperti di Jogja dan Semarang,” imbuhnya.
Hasil karyanya, sejumlah patung animal,seperti patung ikan ,burung, gajah, naga, orang dan sejumlah patung lainya, di hasilkan hingga mirip aslinya dengan sangat detil.
“Paling rumit , membuat burung karena harus detil dan teliti” jelasnya.
Sementara itu Wakil Bupati Blora, Arief Rohman saat berkunjung ke kediaman Kusminarto sangat mengapresiasi kerajinan yang di bikin dari limbah tersebut sehingga mengasilkan karya yang begitu menarik.
“Karya Mas Kus ini bagus dan sudah layak untuk dipasarkan, terlebih ini dari limbah kayu jati tak terpakai yang ia daur-ulang,” ucapnya.
Wabup mengaku, kerajinan yang di hasilkan ini , bisa dijadikan ciri khas dari Desa Turi, dalam memajukan UKM yang ada di desa tersebut.
“Saya kira kalau potensinya bagus, bisa di adakan pelatihan atau workshop, kepada masyarakat, untuk berkarya dan menularkan ide ide kreatif seperti ini dan akan terus di dampingi sehingga ia bisa terus berkarya.” pungkasnya. (teg/imm)