Ilmu Padi
Selasa, 10 Juli 2018 09:00 WIBOleh Dr Hj Sri Minarti, M.Pd.I
Oleh Dr Hj Sri Minarti, M.Pd.I
Dengan seksama kuperhatikan tanaman padi yang menguning di samping rumah, padi yang berisi ternyata tidak dapat berdiri tegak, batangnya tidak kuat menopang biji padi yang penuh isi tersebut, dan sebentar lagi akan dipotong.
Sebaliknya padi yang belum berisi dapat berdiri tegak dan menjulang ke atas, tidak butuh waktu lama akan dipotong juga.
Bila ada pepatah yang mengatakan, belajar pada filosofinya ilmu padi, maka dapat diartikan bahwa seseorang semakin berisi (ilmu, iman dan amal) akan semakin merunduk atau rendah hati, sementara kesombongan hanya dimiliki oleh mereka yang kurang berisi untuk menutupi kelemahannya.
Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan, diharapkan dapat belajar dari apa yang ada di sekitar tanda tanda tersirat. Untuk mengimani, mempercayai hal hal di luar jangkauan manusia, karena kemampuan akal untuk berpikir ada batasnya.
Manusia yang baik tidak bangga dan sombong dengan jabatan, kepintaran, kekayaan, karena itu hanyalah titipan bersifat sementara. Setiap manusia berbeda, akan menjadi indah bila dapat hidup berdampingan saling menghormati, menghargai dan memiliki rasa kecukupan, menjadi manusia yang memiliki kesadaran diri atau dalam bahasa jawa nglenggono akan kekuatan sekaligus kekurangan dan selalu berusaha memperbaiki sebagai suatu keniscayaan.
Ya Allah ampunilah kekhilafan kami, Aamiin
Semoga bermanfaat
Purwosari, 10 Juli 2018. (*/kik)