Kekayaan
Kamis, 12 Juli 2018 08:00 WIBOleh Dr Hj Sri Minarti, M.Pd.I
Oleh Dr Hj Sri Minarti, M.Pd.I
Para ahli mengartikan bahwa kekayaan sebagai kemampuan bertahan hidup ketika seseorang tidak bekerja tanpa harus menjual aset, atau jumlah pendapatan lebih tinggi daripada pengeluaran.
Sebenarnya kekayaan tidak hanya berupa materi seperti uang, perhiasan, rumah, mobil dan barang lainnya.
Keluarga (anak, istri, suami) yang taat beragama atau samara merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya.
Kesehatan juga merupakan kekayaan yang luar biasa.
Kekayaan bagi orang beriman dinilai sebagai titipan sementara sekaligus ujian.
Mampukah kita menjaganya dengan baik sunnatullah tersebut.
Kekayaan bersifat sementara, dan pada waktu yang telah ditentukan harus dikembalikan.
Kekayaan sebagai ujian diharapkan dapat meningkatkan derajat iman taqwa.
Sungguh indah bila kekayaan iman taqwa terwujud dalam perilaku manusia yaitu akhlak mulya atau rendah hati.
Kekayaan ilmu dan harta bisa menjadikan kita suka berderma.
Selalu bermohon padaNya agar kekayaan yang dititipkan pada kita tidak menjadikan lupa daratan, sombong atau bangga diri.
Ya Allah ampunilah kekhilafan kami, amiin.
Semoga bermanfaat.
Purwosari, 12 Juli 2018.