Memetan, Tradisi Tangkap Ikan di Desa Jatiblimbing Kecamatan Dander Bojonegoro
Minggu, 27 Oktober 2019 14:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Ada cara unik yang dilakukan warga masyarakat Desa Jatiblimbing Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro, untuk merawat sungai dari kotoran sampah, yaitu dengan kegiatan 'memetan'.
Lebih dari seratus orang warga masyarakat desa setempat dan warga desa sekitar, bahkan dari kecamatan tetangga, pada Minggu (27/10/2019) pagi, berlomba-lomba menangkap ikan, menggunakan tangan maupun dengan peralatan seser, di aliran sungai desa setempat.
Memetan sendiri mempunyai arti mencari ikan. Warga setempat juga menyebut kegiatan tersebut dengan istilah gropyok ikan. Memetan di Desa Jatiblimbing Kecamatan Dander Kabupaten Bojongoro ini merupakan tradisi yang sudah turun-temurun dan menjadi agenda tahunan.
Menurut Ketua panitia penyelenggara, Cristiono, memetan tersebut mempunyai tujuan selain merawat sungai juga melestarikan budaya nenek moyang. Menurutnya, sejak dulu warga di desanya selalu mengadakan memetan.
"Kalau dulu, biasanya memetan dilaksanakan menjelang sedekah bumi, namun waktu sedekah bumi kemarin pas kebetulan musim hujan jadi sungai penuh air sehingga tidak mungkin dilakukan memetan, makanya kali ini pas musim kemarau dengan debit air yang sedang baru dilaksananan memetan." kata Cristiono.
Doa bersama sebelum palaksanaan memetan, di Desa Jatiblimbing Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Minggu (27/10/2019)
Cristiono juga menyampaikan bahwa acara memetan ini sudah menjadi agenda tahunan di Desa Jatiblimbing. Menurutnya pemerintah desa bersama karang taruna dan warga desa setempat akan tetap melestarikan tradisi memetan tersebut, karena selain menghibur, kegiatan tersebut juga sebagai wahana untuk bersih-bersih sungai dari sampah, sekaligus untuk menjaga lingkungan, agar saat musim penghujan tiba, aliran sungai bisa lancar.
"Kami berharap nantinya tradisi memetan ini menjadi ikon Desa Jatiblimbing. Semoga dengan diadakan memetan ini sungai menjadi bersih dan ikan disungai tetap dapat berkembang biak dengan baik." kata Cristiono.
Sementara itu, dari pantauan awak media ini di lapangan, sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut, panita menggelar doa bersama agar dalam pelaksanaan kegiatan memetan tersebut mendapat perlindungan dan keselamatan dari Allah SWT.
Selain di ikuti warga Desa Jatiblimbing, tidak sedikit warga dari luar desa setempat yang turut hadir mengikuti memetan tersebut, seperti warga dari kecamatan Sugihwaras, Temayang, Balen, bahwkan ada juga yang berasal dari Bojonegoro Kota.
Adapun ikan yang didapat warga cukup bergam, mulai jenis ikan wader atau tawes, ikan nila atau mujaer, betok, sepat, dan ikan gabus. Ada juga warga yang mendapatkan udang kali. Dalam acara memetan ini warga hanya diperbolekan menggunakan alat seser atau pun tangan kosong. Warga tidak boleh menggunakan jaring atau dengan cara disetrum.
Acmad (34), warga Kecamatan Sugihwaras, mengaku datang mengikuti gopyok ikan (memetan) tersebut setelah dirinya membaca informasi dari media sosial.
"Selain hobi, sekaligus untuk menyambung silaturrahmi dan olahraga, karena pas hari libur makane datang ke sini," kata Achmad. (dan/imm)