Virus Corona
Update Corona Blora 19 Juni: OTG 81, ODP 25, PDP 5, Positif 43 Meninggal 4 Sembuh 6
Jumat, 19 Juni 2020 17:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora pada Jumat (19/06/2020) kembali melakukan update data perkembangan persebaran virus Corona di Kabupaten Blora, yang disampaikan oleh Sekda Blora, Komang Gede Irawadi SE MSi, selaku sekretaris Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora.
Dengan didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Bank Jateng Cabang Blora, Sekda menyampaikan bahwa hingga hari ini kasus Covid-19 di Kabupaten Blora masih ada potensi penularan sehingga masyarakat diminta untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam setiap beraktivitas.
“Hingga hari ini OTG masih ada 81 orang, kemudian ODP ada 25 orang, PDP ada 5 orang, dan reaktif rapid-test masih ada 54. Yang reaktif ini akan segera diambil swab nya untuk memastikan positif tidaknya terhadap Covid-19,” ucap Sekda.
Sedangkan kasus positif Covid-19 menurutnya kini total ada 43 kasus, dengan rincian 33 dirawat, 6 sembuh, dan 4 meninggal dunia.
“Melihat angka Covid-19 yang masih tinggi ini, mari kita taati protokol kesehatan untuk memutus penularan virus ini karena hingga sekarang belum ada obatnya, belum ada vaksinnya. Sehingga kami terus menghimbau agar pakai masker ketika keluar, jaga jarak, sering cuci tangan pakai sabun dll,” terang Sekda.
Pihaknya meminta agar masyarakat tidak ke fasilitas kesehatan terlebih dahulu jika tidak penting dalam rangka untuk memperoleh layanan kesehatan, seperti jenguk orang sakit agar tidak dilakukan terlebih dahulu. Jika sakit ringan sebias mungkin diobati di rumah saja.
“Kami akan terus melaksanakan sterilisasi berbagai fasilitas umum dan fasilitas sosial, seperti sekolah, tempat ibadah, pasar, dan lain sebagainya melalui Posko Gugus Tugas,” kata Sekda Blora, Komang Gede Irawadi SE MSi.
Sekda Blora, Komang Gede Irawadi SE MSi, saat menyampaikan update data perkembangan persebaran virus Corona di Kabupaten Blora. Jumat (19/06/2020)
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, SKM, M.Kes menambahkan bawah Dinas Kesehatan sampai hari ini sudah melakukan pemeriksaan swab PCR sejumlah 323 orang. Adapun rapid-test sudah melakukan sebanyak 4.176 orang.
“Ini merupakan salah satu kinerja kesehatan masyarakat, cukup banyak yang dikerjakan dan hasilnya tadi sudah disampaikan Pak Sekda. Memang dalam 3 hari terakhir ada penambahan cukup mengejutkan. Dua minggu lalu stagnan di 30 kasus, dua hari terakhir ada penambahan 11 kasus dan kemarin ada 2 kasus sehingga total 43 kasus. Sedangkan yang meninggal kemarin ada 1 kasus, sehingga yang meninggal total 4 kasus,” tutur Lilik Hernanto.
Pihaknya menjelaskan bahwa kasus meninggal kemarin terjadi di RSUD Rembang. Awalnya di RSUD Rembang ada 2 PDP Blora, yang ternyata secara swab PCR positif Covid-19. Satu merupakan pasien dari Kecamatan Japah dan kini masih dirawat di Rembang.
“Sedangkan satunya lagi adalah pasien dari Kecamatan Blora Kota yang meninggal pada Rabu malam, pasien juga memiliki penyakit penyerta,” kata Lilik Hernanto.
Selanjutnya, dirinya menyampaikan bahwa 3 hari lalu juga ada kasus penambahan dari seorang bayi usia 3 bulan yang berasal dari Kecamatan Todanan di RSUD Purwodadi. Pihaknya telah melakukan tracking terhadap keluarganya, dan diharapkan hasilnya nanti bisa negatif.
Kemudian untuk 17 pasien klaster Temboro yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah, pihaknya meminta bantuan Camat, Kades, dan Puskesmas terdekat untuk terus memantau bersama, memantau pengobatannya dan peningkatan daya tahan tubuh agar bisa segera sembuh.
“Asupan gizinya selama isolasi di rumah juga harus diperhatikan untuk peningkatan daya tahan tubuh. Jadi tidak hanya berdiam diri di rumah saja. Mudah-mudahan dengan pulang di rumah, psikologinya bagus, tidak stress dan segera sembuh,” ucapnya.
Untuk masyarakat sekitar, pihaknya meminta agar tidak takut berlebihan. Cukup jaga jarak, tidak kontak langsung, tidak berdekatan, pakai masker, jangan bersalaman, selalu cuci tangan pakai sabun untuk mencegah penularan.
“Tetap tenang dan waspada. Mari kita tunjukkan masyarakat yang bergotong royong, jogo tonggo untuk ikut memelihara dan menjaga tetangga kita. Bukan mendiskriminasi, bukan mengisolasi, dan mendiskreditkan mereka,” sambungnya.
Adapun penerapan new normal, menurutnya bisa diterapkan oleh masyarakat agar tetap produktif.
"Bukan berarti beraktivitas normal seperti biasanya, namun beraktivitas normal dengan melaksanakan kebiasaan baru seperti membiasakan pakai masker, jaga jarak, tidak berkerumun, selalu cuci tangan pakai sabun sebagai kebiasaan sehari-hari." kata Lilik Hernanto. (teg/imm)