Bendung Gerak Karangnongko
35 Desa di Bojonegoro, Terdampak Pembangunan Bendung Gerak dan Jaringan Irigasi Karangnongko
Rabu, 25 November 2020 19:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Sebabanyak 35 desa di 7 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, akan terdampak pembangunan Bendung Gerak Karangnongko dan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (DI) Karangnongko (kanan).
Dari 35 desa tersebut, 2 desa yang akan terdampak langsung pembangunan Bendung Gerak Karangnongko (area genangan), dan 33 desa di 6 kecamatan, yang terdampak pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (DI) Karangnongko (kanan).
Hal tersebut disampaikan Pelaksana Harian Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Ir Isgiyanto MT, saat hadiri Pertemuan Konsultasi Masayarakat (PKM) 2, membahas Review Detail Desain Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko dan penyusunan Study LARAP (Land Acquisition and Resetlement Action Plan) atau rencana tindak penanganan dampak sosial ekonomi akibat pengadaan tanah dan pemukiman kembali, atas Bendung Gerak Karangnongko dan Jaringan Irigasi Karangnongko, di salah satu hotel di Bojonegoro. Rabu (25/11/2020).
Isgiyanto menjelaskan bahwa Bendung Gerak Karangnongko memiliki manfaat untuk pengendalian banjir Bengawan Solo dan penyediaan air baku serta irigasi. Nantinya, Bendung Gerak Karangnongko mempunyai tampungan efektif 59,1 juta meter kubik, dan selain memberi manfaat untuk mengendalikan banjir, Daerah Irigasi Karangnongko juga akan memberi manfaat untuk irigasi yang mempunyai potensi mengairi sawah seluas 6.950 hektare, dengan rincian 5.203 hektare untuk DI Karangnongko Kanan di Bojonegoro, dan 1.747 hektare, untuk DI Karangnongko Kiri di Kabupaten Blora.
Selain itu, manfaat lainnya yaitu untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), kurang lebih akan menghasilkan daya listrik sebesar 1 Mega Watt, serta bisa menjadi objek pariwisata.
"Nanti tahun 2021 kami akan mulai proses lelang tendernya sehingga akhir 2021 kita sudah bisa melakukan pelaksanaan pembangunannya, yang akan kami lakukan dengan multy years contract, dan kami rencanakan tahun 2024 harus sudah selesai." kata Isgiyanto.
Adapun 2 desa yang akan terdampak langsung pembangunan Bendung Gerak Karangnongko (area genangan) yaitu Desa Ngelo dan Desa Kalangan di Kecamatan Margomulyo. Untuk Desa Ngelo, selain terdampak area genangan, juga terdampak pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (DI) Karangnongko (kanan).
Sementara, 33 desa-desa yang terdampak pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (DI) Karangnongko (kanan) meilputi: Kecamatan Ngraho (8 desa): Desa Luwihaji, Desa Sugihwaras, Desa Sumberagung, Desa Mojorejo, Desa Tapelan, Desa Tanggungan, Desa Sumber Arum, dan Desa Payaman; Kecamatan Padangan (10 desa): Desa Tebon, Desa Prangi, Desa Purworejo, Desa Sidorejo, Desa Cendono, Desa Ngasinan, Desa Sonorejo, Desa Ngradin, Desa Kebonagung, dan Desa Kedung; Kecamatan Purwosari (2 desa): Desa Purwosari dan Desa Pojok; Kecamatan Gayam (5 desa): Desa Bonorejo, Desa Brabowan, Desa Begadon, DEsa Ringintunggal, dan Desa Katur; Kecamatan Kalitidu (7 desa): Desa Sumengko, Desa Grebegan, Desa Wotanngare, Desa Kalitidu, DEsa Mayanggeneng, Desa Mayangrejo, dan Desa Leran; Kecamatan Ngasem (1 desa): Desa Wadang.
Untuk diketahui, dalam pembangunan Bendung Gerak Karangnongko, lahan yang terdampak meliputi lahan milik warga masyarakat, tanah kas desa, dan lahan milik perhutani. Sementara dalam pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (DI) Karangnongko, sebagian akan memanfaatkan Solo Valley, lahan milik warga, tanah kas desa dan lahan milik perhutani.
Berikut ini Data Bendung Gerak Karangnongko: Tipe Bendung Gerak: Concrete Graviry; Elevasi Full Supply Water Level: +40 meter; Tinggi Bendung: 23,8 meter; Panjang Puncak Bendungan: 191,40 meter; Luas Daerah Aliran Sungai (DAS): 10.035 kilometer persegi; Tampungan Kotor: 65,3 juta meter kubik; Tampungan Efektif: 59,1 juta meter kubik; Luas Genangan: 1.026,55 hektare.
Berikut ini Data Jaringan Irigasi Karangnongko (kanan) di Kabupaten Bojonegoro: Panjang Saluran Induk (Primer): 51,088 kilometer; Panjang Saluran Sekunder: 28,999 kilometer; Luas Daerah Irigasi: 5.200 hektare; Debit Intake: 7,90 meter kubik per detik; Bangunan Sadap: 37 unit; Bangunan Bagi: 12 unit; Kecamatan Terdampak 7 kecamatan; Desa Terdampak: 34 desa. (dan/imm)