Diduga Depresi, Pasien COVID-19 RSUD R Sosodoro Djtikoesoemo Bojonegoro Kabur
Jumat, 12 Februari 2021 18:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Seorang laki-laki berusia 50 tahun, warga Kabupaten Ngajuk, yang sedang menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, akibat terpapar virus Corona (COVID-19), pada Jumat (12/02/2021) sekira pukul 04.30 WIB, kabur dari ruang perawatan.
Pasien tersebut telah dirawat di RSUD dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro sejak tiga hari lalu dan tidak ada satupun keluarga yang menunggu saat dirawat. Diduga pasien tersebut depresi akibat sakit yang dideritanya sehingga kabur atau keluar dari ruang isolasi rumah sakit tersebut.
Setelah berhasil keluar dari ruang isolasi, pasien tersebut diketahui oleh satpam rumah sakit dan oleh satpam tersebut berusaha dikejar sehingga pasien tersebut lari dan kemudian masuk ke gorong-gorong atau saluran air yang ada di rumah sakit tersebut.
Tim SAR Gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro bersama aparat kepolisia dari Polres Bojonegoro dan dari pihak RSUD dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, berupaya melakukan evakuasi terhadap pasien tersebut.
Meskipun nyaris pingsan karena terjebak dalam gorong-gorong selama kurang lebih 7 jam, pasien tersebut berhasil dievakuasi oleh Tim SAR gabungan dengan selamat.
Pasien RSUD dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro yang masuk ke dalam gorong-gorong, setelah berhasil dievakuasi. (foto: istimewa)
Humas RSUD dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, drg Thomas Djaja dikonfirmasi awak media ini Jumat (12/02/2021) membenarkan bahwa ada seorang pasien COVID-19 RSUD dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro yang sempat kabur atau meninggalkan ruang perawatan. Menurutnya, diduga pasien tersebut depresi akibat sakit yang dideritanya.
"Jadi biasanya pasien COVID-19 ini kan merasa takut, karena orang beranggapan bahwa kalau tidak sembuh ya meninggal, dan dirawatnyapun kan juga sendirian," kata drg Thomas. Djaja.
Menurut drg Thomas, pasien tersebut merupakan warga Kabupaten Nganjuk yang bekerja di Kota Bojonegoro dan kebetulan tidak memiliki keluarga di Bojonegoro. Pasien tersebut telah dirawat di RSUD dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro sejak tiga hari lalu.
"Dia tidak ada keluarga karena dari luar kota. Jadi dia sudah tiga hari dirawat terus tadi pagi dia keluar dan ketahuan satpam terus dia lari, kemudian masuk ke gorong-gorong." kata drg Thomas.
Masih menurut drg Thomas bahwa dalam proses evakuasi tersebut pihaknya meminta bantuan Tim SAR Gabunga dari BPBD Kabupaten Bojonegoro bersama aparat kepolisian dari Polres Bojonegoro.
"Tadi proses evakuasi dari Tim SAR dan pihak kepolisian, bahkan Pak Kapores sendiri yang memimpin evakuasi." kata drg Thomas Djaja.
Saat ini, pasien tersebut telah kembali dirawat di ruang isolasi RSUD dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dan kondisina telah stabil.
"Tadi sempat lemas atau mungkin pingsan. Sekarang kondisinya tidak masalah, sudah normal." kata drg Thomas Djaja.
Tim SAR Gabungan dari BPBD bersama aparat dari Polres Bojonegoro saat mengevakuasi pasien RSUD dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, yang masuk ke dalam gorong-gorong. (foto: istimewa)
Terpisah, Koordinator Tim SAR Gabungan BPBD Kabupaten Bojonegoro, Yudi Hendro Kartono SE, membenarkan bahwa Tim SAR Gabungan bersama aparat kepolisin dari Polres Bojonegoro pada Jumat (12/02/2021) pagi tadi telah melakukan evakuasi terhadap seorang laki-laki pasien RSUD dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, yang masuk ke dalam gorong-gorong atau saluran air di rumah sakit tersebut.
Menurutnya, pihaknya menerima laporan dari pihak RSUD dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro 07.40 WIB, namun proses evakuasi baru dilaksanakan sekitar pukul 09.30 WIB.
"Selain melakukan persiapan, sebelum melakukan evakuasi kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian," tutur Yudi Hendro Kartono.
Yudi menambahkan bahwa karena gorong goronge tersebut tidak ada pintu atau lubang dari atas, sehingga petugas harus masuk ke gorong gorong tersebut. Bahkan di sejumlah lokasi penutup gorong-gorong tersebut harus dibongkar oleh petugas.
"Petugas harus masuk ke gorong-gorong menggunakan tabung oksigen," kata Yudi Hendro Kartono.
Masih menurut Yudi bahwa setelah proses evakuasi berjalan kurang lebih dua jam, akhirnya pasien tersebut berhasil dievakuasi dengan selamat. "Pasien tersebut dapat dievakuasi dengan selamat pada pukul 11.30 WIB." kata Yudi Hendro Kaartono SE. (red/imm)