Ekonomi Kreatif dan UMKM
Terdampak Pandemi COVID-19, Perajin Aksesori Asal Banjarjo, Bojonegoro Ini Tetap Bertahan
Rabu, 17 Februari 2021 19:30 WIBOleh Vera Astanti Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Adanya pandemi COVID-19 membuat tren baru dalam penggunaan aksesori di kalangan anak muda, antara lain munculnya tren penggunaan konektor dan tali masker.
Salah satu perajin aksesori Luhmawati (33) asal Kelurahan Banjarjo, Bojonegoro Kota ini selama pandemi masih mampu bertahan karena masih sering mendapatkan orderan konektor dan tali masker.
Perempuan yang akrab dipanggil Luluk tersebut mengaku selain konektor dan tali masker, aksesori gelang batu alam juga banyak diminati oleh pelanggannya.
"Awal mulanya karena saya suka dengan aksesori yang unik dan cantik. Akhirnya saya mempelajari cara membuat aneka aksesori handmade tersebut. Saya sempat masuk ke sebuah komunitas crafter," kata Luluk kepada awak media ini, Rabu (17/02/2021).
Luhmawati (33) perajin aksesori asal Kelurahan Banjarjo, Bojonegoro Kota dengan aksesori produksinya. (foto: vera/veritabojonegoro)
Menurut Luluk, dengan bergabung di komunitas crafter, dia bisa sharing dan belajar dengan para ahlinya tentang aksesori handmade.
Luluk mengungkapkan bahwa dirinya mulai berbisnis aksesori pada tahun 2018. Setiap hari dia memproduksi untuk persediaan dan juga pesanan. Aksesori yang dibuat seperti bros hijab, bunga kain perca, aksesori flanel. Tapi untuk saat ini fokusnya di gelang batu alam.
Menurut Luluk, tren aksesori selalu berubah setiap tahunnya. Adanya pandemi COVID-19 ini, trennya bergeser ke konektor dan tali masker. Untuk itu, dia mengikuti tren namun dengan bahan batu alam dan kristal.
"Dalam masa pandemi seperti ini, omzet tidak seperti biasanya. Tetapi ahamdulillah masih terus berjalan," kata Luluk.
Bila sebelum pandemi, dia sering mengikuti bazar atau exo baik di Bojonegoro maupun di Surabaya. Namun sekarang dengan adanya pandemi, dia lebih sering memasarkan produknya lewat online.
Untuk harga produknya ia jual mulai dari harga Rp 35 ribu sampai Rp 115 ribu. Harga produknya dipengaruhi oleh jenis dan ukuran batu. Untuk harga gelang batu alam ia banderol mulai Rp 75 ribu. Bila kombinasi dengan kristal ia jual mulai harga Rp 46 ribu. Namun dia juga memiliki kendala yang disebabkan harga bahan baku yang naik.
"Produk yang paling laku adalah gelang batu alam. Pelanggan yang membeli gelang, juga memesan konektor masker," kata Luluk.
Bagi pembaca yang ingin melihat koleksi aksesori milik Luluk bisa datang ke Jalan Lettu Suyitno, Gang Sumiran 1, Kelurahan Banjarejo, Kota Bojonegoro, atau dapat memesan melalui akun Instagram (IG): Luhma_collections. (ver/imm)