Ekonomi Kreatif dan UMKM
Berawal dari Ngidam, Perempuan asal Karangpacar, Bojonegoro Ini Kini Jual Pukis Bangka
Rabu, 17 Februari 2021 20:00 WIBOleh Vera Astanti Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Ide berbisnis atau berusaha bisa muncul dari mana saja, bahkan termasuk dari ngidam. Salah satunya dialami Angel (26), perempuan asal Kelurahan Karangpacar, Kota Bojonegoro ini membuka bisnis butter Pukis Bangka di rumahnya.
Ide usaha tersebut muncul ketika hamil dulu Angel ngidam makanan pukis bangka. Sayangnya di Bojonegoro tidak ada yang jual, sehingga dia berusaha membuatnya sendiri.
"Saya belajar bikin sendiri, dari coba dan coba. Karena sering coba-coba dan hasilnya banyak, saya coba open order. Ternyata bayak yang menyukainya," kata Angel, Rabu (17/02/2021).
Angel mengaku karena banyak mendapatkan pesanan, dia pun serius untuk menggeluti usaha dadakan tersebut, jual Pukis Bangka. Dalam empat hari saja, dia sudah mampu menjual sekitar 100 kotak pukis per hari.
"Baru dua jam sudah sold out. Kami sampai kewalahan, karena tenaganya terbatas," tutur Angel.
Angel (26), perempuan asal Kelurahan Karangpacar, Kota Bojonegoro saat membuat Pukis Bangka. (foto: vera/veritabojonegoro)
Saat ini, untuk satu kotak pukis dengan isi 3 hingga 6 pukis ia jual dengan harga mulai Rp 15 ribukhingga Rp 40 ribu. Harga tergantung dengan toping yang diinginkan pelanggan. Ada beberapa varian rasa yaitu red velvet, oreo, marmer, keju, abon sapi dan beberapa varian lainnya.
Pukis Bangka milik Angel berbeda dengan pukis lainnya. Selain dari toping juga terletak dari bahannya. Angel mengaku menggunakan bahan premium. Dia juga menggunakan butter. Dan juga lebih banyak menggunakan susu dibandingkan dengan santan.
"Jadi bisa dikonsumsi oleh anak-anak kecil. Karena lebih sehat ya," kata Angel.
Selain pukis, Angel juga memproduksi sambal roa. Sambal roa dijualnya sejak tiga tahun lalu. Sambal roa merupakan sambal khas dari Sulawesi khususnya Manado. Sambal roa ini dibuat dari ikan Roa yang telah diasapi. Ikan Roa sendiri merupakan ikan laut jenis ikan terbang yang hidup di perairan laut utara Pulau Sulawesi. Ikan Roa bahkan menjadi ikon salah satu televisi nasional dengan ikan terbangnya.
Ibu Angel memang asli dari Manado, bagian pesisir sehingga dirinya mendapat pasokan khusus ikan Roa dari sana. Ikan roa tersebut dia olah menjadi sambal roa dengan brand Dapur Roa. Sambal roa miliknya ini tanpa bahan pengawet sehingga hanya bertahan lima hari di suhu ruang. Harganya ia jual mulai dari Rp 30 ribu.
"Tetapi bisa bertahan antara satu sampai dua minggu bila dimasukkan ke kulkas," kata Angel.
Para pelanggan pukisnya juga sebagain dari pelanggan sambal roa miliknya. Mereka ikut membantu mempromosikan pukis Bangka miliknya.
Bagi pembaca yang ingin mencicipi pukis Bangka atau Sambal Roa dari Dapur Roa bisa menghubungi Instagram (IG): sambelroa_original taste atau melalui WhatsApp (WA): +62 811-3118-1194. (ver/imm)