Ekonomi Kreatif dan UMKM
Dampak COVID-19, Peternak Ikan Koi asal Sukosewu, Bojonegoro Ini Penjualannya Meningkat
Rabu, 03 Maret 2021 19:30 WIBOleh Vera Astanti Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat selama pandemi vidru Corona (COVID-19) membuat masyarakat menekuni hobi baru untuk menghilangkan kejenuhan saat berada di rumah, salah satunya adalah hobi memelihara ikan koi.
Salah satu peternak ikan koi di bernama Imam (30) asal Desa Duyungan, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro ini mengaku mendapat banyak permintaan ikan koi, semendak adanya pandemi COVID-19.
Menurut Imam, permintaan ikan koi selama pandemi meningkat sekitar 50 persen. Mayoritas pembeli ikan koi hanya untuk dipelihara atau dikoleksi.
Imam mengungkapkan bahwa selama beternak ikan koi, telah memberi keuntungan yang banyak, bahkan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Ikan koi merupakan ikan dari Jepang yang memiliki motif warna warni cerah. Motif Ikan koi berada di atas, sehingga lebih cocok dipelihara di kolam dan bukan di aquarium.
Saat ditemui awak media ini di rumahnya Selasa (02/03/2021), pemuda yang lebih dikenal dengan nama Sarbi ini sedang memberi makan ikan di kolam kecil di depan rumahnya. Menurut Sarbi, kolam yang ada di depan tersebut hanya untuk mengarantina ikan yang akan dikirim ke pelanggannya. Sedangkan untuk pembesaran ikan, ia tempatkan di kolam tanah di belakang rumahnya.
"Saya memulai beternak ikan koi sejak 2013, itupun masih skala kecil. Hanya sekitar seratus ekor ikan," kata Sarbi.
Sarbi, saat sedang memberi makan ikan koi di rumahnya di Desa Duyungan, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro. (foto: vera/beritabojonegoro)
Sarbi mengaku diajari kakaknya tentang bagaimana merawat ikan sampai dengan memasarkannya. Saat ini Sarbi memiliki sekitar 3500 ekor ikan yang terbagi di beberapa kolam. Sarbi membaginya sesuai dengan motif warna ikan. Ikan koi sendiri memiliki banyak jenis, ada sohaku, kohaku, soa dan lainnya.
Sarbi mengungkapkan bahwa dia membeli bibit ikan koi di mitranya di Blitar dan Tulungagung. Ikan yang dibelinya masih berukuran 7-10 sentimeter dengan harga Rp 15 ribu per ekor.
"Kalau untuk harga jual ikan koi itu relatif. Dilihat dari ukuran dan juga kualitas ikannya. Ikan berukuran 30 sentimeter dengan kualitas bagus bisa mencapai satu juta rupiah per ekor," kata Sarbi.
Dengan adanya pandemi COVID-19 ini, permintaan ikan koi meningkat sekitar 50 persen. Mayoritas pembelinya untuk dikoleksi. Sarbi mengaku pernah dalam satu bulan menjual sekitar 50 ekor ikan koi dengan ukuran 25 sentimeter, dengan harga sekitar Rp 100 ribu per ekor.
Jumlah tersebut belum termasuk yang beli borongan. Pemborong yang langsung membeli ikannya satu kolam, Sarbi mematok harga sekitar Rp 50 ribu per ekor.
"Untuk pemasaran biasanya lewat online. Ada reseller juga. Ikannya saya taruh di ember kemudian divideo dan diunggah ke internet." kata Sarbi.
Sebelum dijual, Sarbi harus mengkarantina ikan selama tiga hari. Hal ini dimaksudkan agar ikan tidak stres dalam perjalanan. Ikan dimasukkan ke dalam plastik tebal yang berisi oksigen baru dikirim ke pelanggan. Sarbi juga beberapa kali mengirim ke luar kota dan semua ikan selamat sampai tujuan.
Bagi pembaca yang ingin mengoleksi ikan koi atau belajar ternak ikan koi bisa menghubungi Sarbi di nomor +62 812-1636-4981. (ver/imm)