Pemkab Blora Bentuk Tim Percepatan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko
Senin, 08 Maret 2021 16:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Guna mendukung pembangunan Bendung Gerak Karangnongko dan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (DI) Karangnongko, yang terletak di Sungai Bengawan Solo di Desa Ngelo Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro dan Desa Mendenrejo Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora membentuk Tim Percepatan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko
Tim tersebut nantinya bertugas melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan tim dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo serta berhubungan langsung dengan masyarakat terdampak.
Selanjutnya, guna percepatan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko tersebut, Bupati Blora H Arief Rohman SIP MSi didampingi Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati ST MM, pada Senin (08/03/2021), menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama Kepala OPD terkait, jajaran Bappeda, Staf Khusus Bupati bidang infrastruktur, serta Camat Kradenan dan beberapa Kepala Desa yang wilayahnya terdampak pemabngunan tersebut.
Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati dalam laporannya menyampaikan bahwa sebagai tindak lanjut rapat hari Jumat (05/03/2021) lalu, telah tersusun draft Tim Percepatan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko.
"Kami laporkan bahwa draft Tim Percepatan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko sudah terbentuk. Mohon arahan sehingga tim ini bisa segera berkoordinasi dan melakukan konsolidasi dengan tim dari BBWS," kata Bu Etik.
Lebih lanjut Wakil Bupati menyampaikan bahwa saat ini sedang dilakukan pembicaraan untuk menambah jumlah manfaat air baku bagi masyarakat.
"Saat ini sedang dilakukan pembicaraan untuk menambah jumlah manfaat air baki bagi masyarakat terdampak, yang semula 100 liter per detik, relatif kecil dibanding dengan yang didapat kabupaten lain. Selain itu, kami laporkan hasil pembicaraan dengan BBWS bahwa untuk jalan yang tergenang nantinya menjadi tanggungjawab dari BBWS," kata Wabup Blora.
Bupati Blora H Arief Rohman SIP MSi didampingi Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati ST MM, saat pimpin rapat koordinasi (Rakor) pembangunan Bendung Gerak Karangnongko. Senin (08/03/2021) (foto: istimewa)
Sementara itu, Bupati menyampaikan bahwa tugas terberat dari Tim Percepatan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko ini adalah tim yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
"Pak Camat dan Pak Kades, yang berhubungan langsung dengan masyarakat mendapat tugas terberat, karena harus mengadakan pendekatan-pendekatan secara informal dengan saudara-saudara kita yang terdanmpak. Tadi saya sudah komunikasikan dengan pak Kapolres dan pak Dandim untuk membantu menjaga situasi keamanan di wilayah warga masyarakat terdampak," kata Bupati.
Bupati menuturkan bahwa terkait pembangunan rumah, perlu dilakukan pendekatan. Menurutnya yang terpenting perlu dibicarakan terkait relokasi warga ini mau kemana. Harus ada kepastian dan ini segera. Perlu membahas skema-skema soal relokasi warga.
"Sekali lagi beban terberat atas proyek ini adalah Blora, di mana harus bedol desa. Secara teknis teman-teman dinas terus berjalan. Soal masyarakat ini perlu pendekatan, tolong serap aspirasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan kalau bisa buat surat sehingga menjadi acuan saya untuk koordinasi dengan Kementrian LHK dan Kementrian Kehutanan. Agar masyarakat tidak galau." kata Bupati.
Bupati mengingatkan bahwa dampak terbesar dari proyek tersebut adalah dampak sosial, di mana proyek strategis nasional dengan bedol desa ini merupakan yang pertama di wilayah Kabupaten Blora.
"PR kita bersama adalah bagaimana menyukseskan proyek ini dengan kondisi masyarakat tetap kondusif," kata Arief Rohman.
Untuk diketahui, Pemerintah Pusat, berencana membangun Bendung Gerak Karangnongko dan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (DI) Karangnongko, yang terletak di Sungai Bengawan Solo tepatnya di sebelah kanan Desa Ngelo Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro dan sebelah kiri Desa Mendenrejo Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora.
Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko dan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (DI) Karangnongko kanan di wilayah Kabupaten Bojonegoro, sepanjang 51 kilometer, berdampak pada 35 desa di 7 kecamatan. Sementara Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (DI) Karangnongko kiri di wilayah Kabupaten Blora, sepanjang 10,8 kilometer, berdampak pada 16 desa di 3 kecamatan.
Untuk daerah genangan Bendung Gerak Karangnongko, desa yang terdampak di Kabupaten Bojonegoro sebanyak 2 desa yaitu Desa Ngelo dan Kalangan di Kecamatan Margomulyo, dan di wilayah Kabupaten Blora terdapat 5 desa terdampak, yaitu Desa Mendenrejo, Desa Ngrawah, Desa Nginggil, Desa Nglebak, dan Desa Megiri, Kecamatan Kradenan. (teg/imm)