Meski Bertubuh Kekar dan Bertato, Sejumlah Napi di Lapas Tuban Takut Jarum Suntik Vaksin
Jumat, 10 September 2021 16:00 WIBOleh Ayu Fadillah
Tuban - Vaksinasi corona untuk narapidana (Napi) atau Warga Binaan (WB) di Lapas Kelas II B Tuban untuk dosis kedua dilaksanakan Jumat (10/09/2021.
Uniknya, meski bebadan kekar dan bertato, beberapa napi saat hendak di vaksin justru takut dengan jarum suntik. Bahkan ada seorang napi yang takut sampai harus berpegangan dengan petugas TNI yang mendampingi pelaksanaan vaksinasi.
Salah seorang napi kasus narkoba berinisial R mengaku sangat ketakutan pada jarum suntik, termasuk saat hendak menerima suntik vaksin COVID-19. Meskipun vaksinaasi corona tersebut merupakan dosis yang kedua, namun ketakutannya terhadap jarum sutik masih menghantui dirinya
"Ya takut aja disuntik, ini yang kedua tapi yang masih takut," ucapnya.
Hal serupa juga dialami sejumlah narapidana lain. Meski berbadan besar dan bertato, akan tetapi mereka tetap saja takut dengan jarum suntik, akibatnya, petugas vaksinator atau tim medis yang dibantu oleh aparat TNI Kodim 0811 Tuban harus menghibur para napi yang ketakutan.
Narapidana Lapas Tuban yang takut dengan jarum suntik vaksin corona, meski bebadan besar dan bertato. (foto: ayu/beritabojonegoro)
Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Tuban, Siswarno mengungkapkan, bahwa kejadian seperti itu adalah hal yang wajar. Dirinya mengaku juga pernah merasakan takut untuk vaksin. Namun, kali ini sejumlah narapidana bukan hanya takut divaksin tapi takut dengan jarum suntik.
"Kalau ketakutan memang ada. Bukan apa-apa mereka hanya takut dengan jarum suntik saja," tutur Kalapas Tuban Siswarno.
Saat ditanya apakah ada napi yang bersembunyi untuk menghindari vaksin?, Siswarno menjelaskan, petugas Lapas sudah berkeliling dan para napi atau WB di Lapas tidak ada yang bersembunyi. Termasuk napi kasus terorisme (napirter) juga berkenan untuk divaksin.
"Alhamdulilah tidak ada yang bersembunyi, semua mau di vaksin dan 2 orang napiter juga berkenan setelah kita melakukan pendekatan ke mereka," ucap Siswarno.
Masih menurut Siswarno bahwa ypaya petugas saat menemui napi yang ketakutan jarum suntik yaitu dengan memberi ketenangan, dengan merangkul dan memberi hiburan.
"Supaya tensi tidak naik. Sama petugas dirangkul dan memberi hiburan ke mereka agar suasana tidak tegang." kata Siswarno. (ayu/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo