Jembatan Darurat Usai Dibangun, Jalan Nasional Bojonegoro-Ngawi Kembali Dibuka
Rabu, 16 Februari 2022 11:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Setelah dibuatkan jembatan darurat, jalan nasional penghubung Bojonegoro-Ngawi yang sebelumnya ditutup total, pada Rabu (16/02/2022) pukul 09.00 WIB, kembali dibuka untuk kendaraan roda dua dan roda empat, namun dengan sejumlah persyaratan, yaitu kendaraan yang dizinkan melintas maksimal memiliki tonase 5 ton.
Selain itu, kendaraan yang hendak melintas diatur dengan sistem buka tutup, karena lebar jembatan darurat tersebut hanya 3,5 meter, sehingga tidak memungkinkan untuk bersimpangan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bojonegoro, Andik Sudjarwo, dikonfirmasi awak media ini menjelaskan bahwa penanganan Jembatan Ngantru yang patah tersebut dilaksanakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menurutnya, setelah jembatan yang patah tersebut ditutup untuk semua kendaraan, pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional membuat atau mendatangkan jembatan darurat, dengan konstruksi jembatan bailey, yang dipasang di sisi timur Jembatan Ngantru.
"Yang dibuka itu jembatan darurat. Dibuka dengan sistem buka tutup, karena lebarnya hanya 3,5 meter, panjang 30 meter." tutur Andik Sudjarwo.
Suasana para pekerja yang sedang memperbaiki Jembatan Ngantru, di Desa Ngawi Purba, Kecamaan Ngawi, Kabupaten Ngawi yang patah. Rabu (16/02/2022) (foto: dok istimewa)
Andik menambahkan bahwa saat ini kendaraan yang dizinkan melintas di atas jembatan darurat tersebut maksimal memiliki tonase 5 ton. Sementara kendaraan dengan tonase lebih dari 5 ton, masih belum dizinkan melintas.
Namun, Andik mengungkapkan bahwa saat ini pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional sedang memperbaiki jembatan utama yang kondisinya patah.
"Kalau kendaraan yang berat memang belum bisa. Menunggu perbaikan jembatan utama, informasinya target kerja mereka 45 hari untuk perbaikan jembatan utamanya." kata Andik Sudjarwo.
Di akhir keterangannya Andik berpesan kepada masyarakat yang hendak melintas di jembatan darurat tersebut untuk tetap berhati-hati.
"Saya imbau masyarakat untuk tetap berhati-hati terutama saat melewati jembatan darurat. Yang kedua khusus untuk truk bermuatan, kami mohon untuk memperhatikan batas tonase. Kita tidak hanya mengamankan Jembatan Ngantru saja, tetapi juga jalan dan jembatan yang lain agar tidak rusak. Batas tonasenya diperhatikan!" tutur Andik Sudjarwo.
Kondisi Jembatan Darurat, di Desa Ngawi Purba, Kecamaan Ngawi, Kabupaten Ngawi yang mulai dibuka (dari arah Bojonegoro). Rabu (16/02/2022) (foto: dok istimewa)
Diberitakan sebelumnya, rangka atau gelagar Jembatan Ngantru, di Desa Ngawi Purba, Kecamaan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Rabu (09/02/2022) sekira pukul 02.00 WIB, patah akibat ditabrak truk semen.
Saat itu, truk pengangkut semen mengalami masalah pada mesin dan saat berada di jalan tanjakan usai melintasi jembatan tersebut, truk mengalami masalah pada gigi persneleng dan remnya tidak berfungsi, sehingga truk berjalan mundur dan menabrak Jembatan Ngantru.
Akibatnya, rangka atau gelagar jembatan sepanjang kurang lebih 10 meter pada sisi kiri jalan patah, dan mengalami penurunan hingga lebih satu meter, sehingga jembatan tersebut ditutup total. Masyarakat yang ingin menuju Ngawi atau sebaliknya, harus mencari jalur alternatif.
Namun, setelah dibuatkan jembatan darurat, kendaraan roda dua dan roda empat dengan tonase maksimal 5 ton, dizinkan melintas. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo