Jalan Nasional Bojonegoro-Ngawi Ditutup Total, Inilah Jalur Alternatif bagi Pengguna Jalan
Rabu, 09 Februari 2022 11:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Akibat ranka Jembatan Ngantru, yang terletak di Desa Ngawi Purba, Kecamaan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, patah pada Rabu (09/02/2022) dini hari, mengakibatkan jalan nasional penghubung Bojonegoro-Ngawi untuk sementara ditutup total, sehingga pengguna jalan yang hendak menuju Ngawi maupun Bojonegoro, harus mencari jalur alternatif.
Aparat gabungan dari Pemkab Bojonegoro dan Ngawi serta dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Kementerian PUPR, telah melakukan rekayasa jalur dengan meberikan sejumlah jalan alternatif bagi pengguna jalan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bojonegoro, Andik Sudjarwo, menjelaskan bahwa bagi pengguna jalan dari arah Bojonegoro yang hndak menuju Ngawi, setelah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Karangtengah Prandon (SPBU 54.632.16) dan setelah masuk wilayah Dusun Ngantru, akan ada penunjuk arah untuk masuk ke arah timur menuju Dusun Joho. Kemudian belok ke kanan menuju Dusun Karangtengah. Setelah itu belok ke kanan menuju Dusun Sadang hingga kembali sampai ke jalan nasional Bojonegoro-Ngawi.
Jembatan Ngantru, di Desa Ngawi Purba, Kecamaan Ngawi, Kabupaten Ngawi yang patah akibat ditabrak truk semen. Rabu (09/02/2022) (foto: dok istimewa)
Hanya saja kendaraan yang bisa melewati jalan alternatif tersebut hanya mobil-mobil kecil atau kendaraan pribadi, karena jalan tersebut merupakan jalan desa.
"Jalur alternatif cuma jalan desa, sejauh kurang lebih 2,1 kilometer. Untuk kendaraan muatan tidak bisa, hanya mobil-mobil kecil atau kendaraan pribadi," tutur Andik Sudjarwo.
Sementara untuk kendaraan angkutan barang, disarankan melalui Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora di Ngraho, kemudian ke Kecamatan Kradenan, menuju Ngawi. Sedangkan untuk sementara masyarakat Bojonegoro, kalau ingin melalui jalan tol bisa melalui Kabupaten Nganjuk, atau jika ingin langsung ke Ngawi bisa melalui Kecamatan Sekar dan tembus di Karangjati Ngawi.
Adik mengungkapkan bahwa dari hasil pertemuan di lapangan dengan sejumlah stakeholder terkait, disimpulkan bahwa jembatan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan.
"Jembatan sementara ditutup total sambil menunggu perbaikan," kata Andik Sujarwo.
Andik menjelaskan bahwa nantinya Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Kementerian PUPR, akan membuat atau mendatangkan jembatan darurat berupa jembatan bailey, di sisi timur Jembatan Ngantru yang patah tersebut.
"Akan mendatangkan jembatan bailey dan di pasang di sisi timur jembatan," kata Andik Sudjarwo.
Petugas saat memasang rambu peringatan penutupan jalan akibat patahnya Jembatan Ngantru, di Desa Ngawi Purba, Kecamaan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Rabu (09/02/2022) (foto: dok istimewa)
Terpisah, Kepala Unit Keamanan dan Keselamatan (Kanit Kamsel) Sat Lantas Polres Bojonegoro Ipda M Imam Wahyudi SH, dikonfirmasi awak media ini menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memasang rambu-rambu peringatan dan penunjuk arah, di Perempatan Padangan, khususnya bagi kendaraan dari arah Bojonegoro dan Blora.
"Ini kami koordinasi dengan PU Bina Marga untuk dipasang rambu atau imbauan di jalan yang mengarah ke arah Ngawi, agar masyarakat dapat melalui jalur alternatif," tutur Ipda Imam Wahyudi.
Diberitakan sebelumnya, rangka atau gelagar Jembatan Ngantru, di Desa Ngawi Purba, Kecamaan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Rabu (09/02/2022) sekira pukul 02.00 WIB, patah akibat ditabrak truk semen.
Saat itu, truk pengangkut semen mengalami masalah pada mesin dan saat berada di jalan tanjakan usai melintasi jembatan tersebut, truk mengalami masalah pada gigi persneleng dan remnya tidak berfungsi, sehingga truk berjalan mundur dan menabrak Jembatan Ngantru.
Akibatnya, rangka atau gelagar jembatan sepanjang kurang lebih 10 meter pada sisi kiri jalan patah, dan mengalami penurunan hingga kurang lebih satu meter.
Selanjutnya jembatan tersebut ditutup total sehingga masyarakat yang ingin menuju Ngawi harus mencari jalur alternatif lain. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo