Reog hingga Wayang Kulit di Kedungadem Meriahkan Hari Jadi Bojonegoro ke 348
Minggu, 16 November 2025 11:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Pertunjukan kesenian reog dan wayang kulit digelar untuk memeriahkan Hari Jadi Bojonegoro ke-348. Pesta rakyat ini digelar di halaman Pendopo Yayasan "Gandul Roso, Dusun Ngaglik, Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem, Sabtu (15/11/2025) malam.
Ribuan masyarakat datang memadati lokasi pesta rakyat tersebut. Suasana hangat tercipta antara warga dan para pejabat kecamatan hingga kabupaten yang saling bersilaturahmi duduk bersama.
Pagelaran kesenian wayang kulit mengambil lakon "Semar Mbangun Khayangan" oleh Ki Dalang Dwijo Kangko. Wayang kulit ini menjadi puncak acara.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro, Welly Fritama, yang ikut hadir di acara menyampaikan salam dan pesan khusus dari Bupati Bojonegoro, diantaranya penegasan bahwa Kedungadem menjadi salah satu kecamatan yang tengah diproyeksikan menuju status kawasan perkotaan. Menurut dia, Kedungadem telah memenuhi sejumlah kriteria sebagai pusat pertumbuhan baru. Kedungadem ini sejak lama punya potensi besar, baik dari sisi seni, budaya, maupun ekonomi. “Ini menjadi tugas kita bersama mewujudkan cita-cita menjadikan lima kecamatan sebagai kawasan perkotaan, termasuk Kedungadem,” ungkapnya.
Meski reog identik dengan Ponorogo, Welly meminta para seniman agar tetap menghadirkan ciri khas Bojonegoro dalam setiap penampilan.
“Reog memang dari Ponorogo, namun reog Bojonegoro harus punya gaya sendiri yang membedakan. Kekhasan lokal inilah yang menjadi kekuatan budaya daerah,” ujarnya. Penampilan sinden, lawak, serta seniman muda di malam pesta rakyat tersebut membuat acara semakin meriah.
Welly juga menyampaikan pesan Bupati agar seluruh kecamatan terus menampilkan kebudayaan masing-masing sebagai bukti bahwa budaya Bojonegoro terus hidup dan berkembang. “Kami yakin Kedungadem punya banyak budaya otentik yang bisa diangkat,” terangnya.
Pegelaran reog dan wayang kulit ini tak hanya menggerakkan seni tradisional, akan tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal melalui para pelaku UMKM. Sementara dipilihnya lakon “Semar Bangun Kayangan” karena memuat nilai-nilai moral dan keteladanan bagi para pemimpin serta masyarakat.
Di akhir sambutan, Welly menyinggung capaian besar Bojonegoro yang kini tengah menuju penetapan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) pada tahun depan. Ada 27 titik geopark yang menjadi daya tarik nasional hingga internasional.
Sementara itu, pemilik Pendopo Yayasan Sosial Gandul Roso, H. Lamidi Djimat, dalam sambutannya, mengajak masyarakat untuk menikmati hiburan dan meriahkan pesta rakyat.
"Ayo seneng bareng-bareng urip iku ojo di gawe susah, ayo nikmati hiburan iki, ayo meriahkan pesta rakyat ini, nikmati seindah mungkin, nanti malam yang suka wayang kulit, hadir ya," ujarnya. (red/toh)


































.md.jpg)






