Akibat Gas Flare di Sumur Pad A Sukowati Blok Tuban
BLH Temukan Kandungan H2S dalam Udara di Wilayah Terdampak
Senin, 01 Februari 2016 19:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Kapas - Usai menerima laporan dari masyarakat Desa Sambiroto adanya bau tidak sedap yang mengakibatkan puluhan warga RT 11 desa setempat pusing, mual dan muntah, pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bojonegoro langsung mendatangi lokasi terdampak. Dengan berbekal alat pendeteksi suhu kandungan udara, petugas BLH melakukan pengecekan kandungan udara di lokasi tersebut.
Baca berita: 25 Warga Sambiroto Keracunan Gas H2S
"Saat ini kita belum bisa mengatakan apakah benar masyarakat keracunan akibat bau tak sedap ini, sebelum dilakukan pengecekan dengan alat gas multidetektor," ujar Kabid Pengkajian dan Laboratorium BLH Bojonegoro Heri Sus kepada beritabojonegoro.com beberapa saat sebelum pengecekan, Senin (01/02) siang.
Sekitar satu jam petugas BLH sibuk mengecek kandungan udara di lokasi terdampak, wilayah RT 11 Desa Sambiroto. Menurut BLH, kandungan gas yang dicek adalah gas Oksigen dan kandungan gas yang lain.
Setelah dilakukan pengecekan, akhirnya disimpulkan jumlah udara gas yang keluar di wilayah terdampak adalah H2S 1 ppm, O2 20,9 persen, dan NO 1 ppm.
"H2S ini artinya memang ada bau itu. Kalau dihirup, yang menghirup akan merasa pusing, bila lebih dari lima menit, yang bersangkutan bisa pingsan," tutur Heri.
Namun, Heri juga menandaskan, masalah berbahaya atau tidak gas H2S itu, tergantung ukuran parameternya. Sebab, gas sewaktu-waktu bisa datang dan hilang mengikuti arah angin. "Ini juga dapat membahayakan ibu hamil dan anak-anak," tandasnya. (mol/tap)
*) Foto dua petugas BLH menunjukkan alat pengecek kandungan udara di desa sambiroto