Pasca Puluhan Warga Sambiroto Keracunan H2S
Inilah Hasil Pertemuan Warga Sambiroto dengan Perwakilan JOB PPEJ
Senin, 01 Februari 2016 21:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Kapas - Menyusul kejadian 25 warga RT 11 keracunan gas H2S, sekitar pukul 14.00 WIB, warga RT 09, 10, dan 11 Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, berkumpul di balai desa setempat, Senin (01/02) siang. Mereka berniat menyuarakan tuntutan kepada JOB PPEJ untuk segera mematikan gas flare di lapangan migas Sukowati Pad A Desa Campurejo, Kecamatan Kota Bojonegoro.
baca berita: 25 Warga Desa Sambiroto Keracunan H2S
Kedatangan warga di Balai Desa Sambiroto terus mengalir, hingga pukul 15.30 WIB sekitar 100 warga bergerak mendatangi lokasi Pad A di Desa Campurejo. Mereka berhenti di depan pintu masuk Pad A. Warga mendesak pihak JOB PPEJ segera menutup kegiatan work over yang saat ini dilakukan di lokasi Pad A.
Setelah beberapa menit menunggu, sekitar pukul 15.45 WIB, perwakilan warga Desa Sambiroto dipersilahkan masuk ke kantor Pad A untuk mengikuti pertemuan dengan pihak JOB PPEJ. Perwakilan warga terdiri 6 orang, yakni Majuri, Abdul Malik, dan Sunjani, ketiganya Perangkat Desa Sambiroto. Lalu, Ketua BPD Sambiroto Supangat, Ketua RW Mahmud, dan Ketua RT 11 Suep.
Sebelum itu, di kantor Pad A sudah hadir Kapolsek Kapas AKP Ngatimin, Camat Kapas Sukirno, dan Danramil Kapas Kapten Hari Warsono. Juga perwakilan dari JOB PPEJ, yaitu Beni Qur (Company Man), Bahar Lanu (Produksi), dan Untung (Project manager Bravo Security).
Mengawali pertemuan, Untung, selaku wakil pihak JOB PPEJ, menyampaikan, siang tadi ada delapan warga yang masuk rumah sakit, yang kabarnya terpapar gas. "Karena itu pihak JOB akan menjelaskan tentang hal tersebut," katanya.
Wakil JOB lainnya, Beni Qur lalu melanjutkan penyampaian Untung. Dia menjelaskan, work over atau perbaikan sumur dilakukan karena sedang ada penurunan produksi. Pihak JOB selama ini sudah bekerja sesuai standar Internasional. "Sebelum operasi kita selalu cek peralatan dan orangnya pun sudah pengalaman," ujarnya.
Terkait aroma tidak sedap, imbuhnya, itu berasal dari sumur. Namun gas tidak ada karena pihak JOB punya alat detector. Jika ada gas pasti alarm tersebut akan berbunyi. "Kalau ada gas pasti kami utamakan keselamatan warga dan juga karyawan yang lain," imbuh Beni.
Baca berita: BLH Temukan Kandungan H2S
Dia menyatakan, pihak JOB tidak bisa membatasi kemana arah angin. Secara ilmiah, yang namanya bau selalu akan naik ke atas. Pihaknya, tidak bisa mengontrol, namun hanya bisa mengoptimalkan supaya tidak ada bau.
"Kami sudah siram dengan rinso atau chemical yang lain untuk menghilangkan bau. Sekarang sudah kami tutup, dan sekarang aman," ungkapnya.
Mendapat penjelasan Beni, salah satu wakil warga Desa Sambiroto, mengatakan, saat ini masyarakat desanya memang butuh penjelasan pihak JOB. Dia mengaku menghargai apa yang sudah dijelaskan tadi. Namun, bukti di lapangan penanganan pihak JOB ternyata tidak maksimal.
"Intinya kami minta agar kegiatan sumur ditutup. Sebab, mulai dari kemarin angin mengarah ke timur terus. Kami minta diizinkan untuk melihat ke dalam. Karena sudah jelas siang tadi itu warga memang keracunan," tegasnya.
Perwakilan warga lainnya turut menimpali. Dia menandaskan, pokoknya masyarakat Sambiroto ingin kegiatan Pad A dihentikan. Sebab, masyarakat tidak lagi bisa menghindari paparan gas H2S.
"Tadi malam katanya sudah ditutup, tapi nyatanya masih ada aktivitas. Kami minta segera ditutup sesuai dengan janji tadi malam," tandasnya.
Mendengar desakan itu, Beni Qur kembali menanggapi. Dia mengatakan, gas yang berbahaya itu H2S dan Karbondioksida. Jika diminta tutup, maka pihaknya harus menutup semua kegiatan JOB.
"Sementara kami tidak berhubungan dengan kegiatan di luar, termasuk perjanjian dengan masyarakat. Atau mungkin yang lain itu tanggung jawab bagian lain," kilahnya.
Tidak mau kalah dengan warga, Beni lalu menggertak, silahkan kalau mau ditutup. "Tapi saya akan mengamankan dulu area. Sebab, bukan kapasitas saya untuk menutup," tegasnya.
Melihat situasi yang mulai memanas, Kapolsek Kapas AKP Ngatimin coba menengahi. AKP Ngatimin menyampaikan, agar permasalahan tidak berlarut-larut dirinya meminta pihak perwakilan JOB segera melaporkan ke pihak pimpinan manajemen. "Ya, supaya permasalahan ini secepatnya bisa diselesaikan," pesannya.
Perwakilan warga kembali menyampaikan, pada intinya masyarakat minta kegiatan di lokasi pengeboran Pad A ditutup sementara, sebelum ada pertemuan atau kesepakatan antara JOB dengan warga. "Jika tidak ditutup, maka warga yang akan menutup," gertaknya.
Pihak perwakilan JOB sedikit melunak. Mereka akhirnya mengizinkan beberapa orang wakil warga masuk melakukan survei di dalam area pengeboran. "Kalau mau masuk ke dalam tidak bisa semuanya, hanya beberapa orang saja yang boleh masuk. Karena masuk ke dalam area pengeboran harus ada izin, briefing, dan harus ada keperluan," ungkap Untung, selaku security JOB.
Adapun wakil warga yang masuk ke area produksi adalah Ketua BPD Supangat, tokoh masyarakat Musrikah, Ketua RW Mahmud, perangkat desa Abdul Malik, camat, kapolsek, serta Kasat Intel Polres Bojonegoro AKP Sodik. Tidak lupa, didampingi petugas dari JOB PPEJ.
Sekitar Pukul 17.15 WIB, acara survei warga di dalam area produksi Pad A selesai dilakukan. Usai survei itu warga menyampaikan kesimpulan bahwa kegiatan pengeboran masih dilakukan. Buktinya, mesin masih kondisi hidup. "Kami minta semua mesin yang berhubungan dengan Rig harus dimatikan," desak warga lagi.
Pada pukul 18.15 WIB, pertemuan warga dengan perwakilan JOB PPEJ diakhiri. Sebelum berakhir, Untung, selaku security JOB, menyampaikan bahwa maksimal 2 hari lagi akan diadakan musyawarah lanjutan antara JOB PPEJ dengan warga Desa Sambiroto RT 09, 10, dan 11. Nanti akan dilakukan di Balai Desa Sambiroto. "Tapi untuk waktu belum kami tentukan," katanya.
Selain itu, tambahnya, mulai malam ini dari pihak JOB PPEJ akan disiagakan petugas medis dan ambulan di RT 11 selama 24 Jam. Juga disiagakan Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Sat Pol PP, yang akan mengamankan di lokasi pemukiman warga.
Sekitar pukul 18.30 WIB, warga meninggalkan lokasi Sukowati Pad A dan kembali ke rumah masing masing. (mol/tap)
*) Foto pertemuan warga dengan JOB di kantor Pad A