JOB PPEJ : Reaktifasi Sumur Migas yang Pertama Berhasil Dilakukan
Rabu, 03 Februari 2016 12:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Kota - Operator minyak dan gas bumi (migas) Lapangan Sukowati, Blok Tuban, Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) berhasil melakukan reaktifasi terhadap sumur SKW#11. Targetnya reaktifasi atau melakukan kerja ulang akan dilakukan terhadap empat sumur di PAD A Sukowati yang sudah tidak berproduksi, Rabu (03/02).
Fiel Admin Superintendent JOB PPEJ, Akbar Pradima, mengatakan, kegiatan rig well service di sumur PAD A Sukowati ini rencananya akan dilakukan di empat sumur minyak yang sudah tidak beroperasi. Well Service ini dilakukan untuk memenuhi target yang diberikan SKK Migas agar mengejar cadangan migas yang semakin menurun.
"Pekerjaan well service atau perawatan sumur ini karena sudah berkurang produksinya. Ini dilakukan karena ada tuntutan untuk meningkatkan lifting nasional. Sebab, secara nasional lifting migas menurun ditambah lagi harga minyak dunia tidak ekonomis lagi," ujar Akbar Pradima.
Well Service sebelumnya sudah dilakukan di SKW#11 dan berhasil. Setelah berhasil dilakukan di SKW#11, pihak operator melakukan aktifitas kedua di SKW#15. Well Service yang dilakukan di SKW#15 ini untuk menggemboskan tekanan reservoir karena produksi gas terlalu tinggi, sehingga mengganggu produksi sumur yang lain.
"Produksi gas SKW#15 ini terlalu tinggi sehingga berdampak pada penurunan tekanan reservoir. Kegiatan ini untuk menggemboskan reservoir di SKW#15," ujar Field Operation Superintendent (FOS) JOB PPEJ, Fauzy A Mayanullah.
Target penambahan produksi dari hasil perawatan sumur ini biasanya berkisar antara 100-150 barel perhari. Selain itu, perawatan sumur ini ditekankan untuk menjaga stabilias produksi. "Well servise ini juga mengurangi target penurunan produksi. Jika tidak dilakukan well service maka penurunan produksi akan terjadi semakin cepat," katanya.
Seperti diketahui, kegiatan ini dilakukan sejak Sabtu (30/01) pukul 16.30 WIB dan tidak ada masalah, kemudian kegiatan dilanjutkan. Kemudian pada Minggu (31/01) sekitar pukul 10.30 WIB pihak manajemen mendapat informasi, warga masyarakat menerima aroma aroma tidak sedap. "Setelah mendapat laporan, tim teknis mendatangi warga memang benar ada warga yang merasa mual dan muntah-muntah," ujar Akbar.
Sebagai pertanggungjawaban kepada warga tim medis langsung memberi pertolongan pertama kepada warga yang merasa mual dan muntah-muntah untuk dirawat di rumah sakit. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, pihak operator kemudian menghentikan operasi untuk sementara.
"Saat ini kondisi sumur ditutup sementara, sambil menunggu sampai tiga hari ke depan, menunggu dari tim teknis. Namun, yang poduksi standart biasa tetap berjalan, yang dihentikan hanya yang work over," pungkas Akbar. (rul/moha)