Akibat Gas Flare di Sumur Sukowati Pad A Blok Tuban
JOB PPEJ Bilang Tak Ada Gas H2S, Bertolak Belakang dengan BLH
Rabu, 03 Februari 2016 19:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Kapas – Dalam konferensi pers di Hotel Dewarna Jalan Veteran kemarin malam, Selasa (02/02), manajeman Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ), mengatakan bahwa gas yang keluar dari operasi proyek di Pad A Lapangan Sukowati, yang sempat menyebabkan puluhan warga Sambiroto mual dan muntah-muntah, bukanlah gas beracun atau H2S.
Baca Bukan H2S, Msyarakat Harap Tetap Tenang
Hal itu dinyatakan oleh Field She supperitendent JOB PPEJ Ari Wibowo. Dia mengatakan bahwa aroma gas yang menyebabkan warga hingga mual dan muntah-muntah itu bukan gas beracun atau H2S. “ Itu lebih karena mayarakat jarang mencium bau kurang sedap. Sehingga saat mencium bau belerang dari sumur saat beroperasi, mereka langsung pusing dan mual-mual,” kata dia.
Pernyataan tersebut jelas-jelas berbeda dengan hasil temuan Badan Lingkungan Hidup sehari sebelumnya, Senin (01/02), yang menyatakan bahwa ditemukan adanya kandungan H2S sejumlah 1 ppm, O2.20,9 ppm.
Saat itu Kabid Pengkajian dan Laboratorium BLH Bojonegoro, Heri Sus, mengatakan setelah dilakukan pengecekan, benar terdapat kandungan H2S. Hanya saja seberapakah gas H2S bila dihirup manusia, Heri Sus mengatakan, tergantung kadarnya. “Yang menghirup merasa pusing. Kalau lebih dari lima menit, bisa pingsan. Bahaya atau tidak itu tergantung parameternya, sebab udara itu berubah-ubah. Tapi ini dapat membahayakan ibu hamil dan anak-anak,” kata Heri Sus.(mul/moha)
Baca BLH Temukan Kandungan H2S