Musibah Jatuhnya Pesawat Super Tucano di Malang
Orang Tua Mayor Penerbang Ivy Safatillah Pasrah
Kamis, 11 Februari 2016 08:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Tuban – Faisol Rozi dan Mutmainah, orang tua Mayor Penerbang (Pnb) Ivy Safatillah, di Kabupaten Tuban, pasrah dengan musibah jatuhnya pesawat Super Tucano di Jalan LA Adi Sucipto, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, hingga merenggut nyawa anaknya.
Faisol Rozi dan Mutmainah, orang tua Ivy, hingga kini tinggal di Gang Es Teler Jalan M Sudiro Nomor 9 Kelurahan Kingking, Kecamatan/Kabupaten Tuban. Selain itu, adik Ivy yaitu Helmi Anda, 35, juga tinggal di Tuban.
Faisol Rozy dan Mutmainah langsung lemas setelah mendapatkan kabar kalau anaknya meninggal dunia. Kabar itu datang dari istri anaknya, Diana Fitri melalui sambungan telepon ke ayah Ivy, Faisol Rozi.
Waktu kabar datang, Faisol berada di Lamongan menuju ke Malang bersama istrinya, Mutmainah dan anaknya yang pertama. Namun, kabar itu membuatnya batal ke Malang. Ia bersama istri dan anaknya balik ke Tuban.
"Waktu sampai di Lamongan, menantu saya telepon mengabari anak saya sudah meninggal. Jenasahnya akan diterbangkan ke Yogyakarta untuk dimakamkan di taman makam pahlawan di sana," kata Faisol sembari matanya berkaca-kaca.
Sebenarnya Faisol dan keluarganya berharap jenasah anaknya dimakamkan di Tuban, namun istrinya sebagai ahli waris jenasah minta agar dimakamkan di taman makam pahlawan Yogyakarta.
"Karena menantu saya yang berhak sebagai ahli waris, saya ikuti saja," ujarnya.
Mayor Pnb Ivy Safatillah, pilot yang menerbangkan pesawat Super Tucano sekitar pukul 10.00 kemarin jatuh di kawasan permukiman penduduk di Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Kondisi Ivy sempat kritis. Kemudian pihak TNI Angkatan Udara menyatakan pilot dan instruktur terbaik 2015 itu meninggal dunia.
Faisol mendapatkan kabar jatuhnya pesawat yang dipiloti anaknya dari Mabes TNI AU sekitar pukul 11.30. Pihak Mabes TNI menanyakan, "Ada pesawat jatuh jenis Super Tucano dengan pilot Mayor Penerbang Ivy, apa betul itu putra bapak," kata Faisol menirukan suara dari Mabes yang menghubunginya
"Iya betul," jawab Faisol. Suara dari Mabes itu menambahkan, "Mohon maaf pesawatnya jatuh," sambung Faisol menirukan lagi. "Bagaimana kondisi pilotnya," tanya Faisol. "Masih di rumah sakit," jawab orang dari Mabes itu. Setelah mendapat informasi jatuhnya pesawat di Malang, Faisol bersama istri dan anak pertamanya berangkat menggunakan mobil.
"Saya meluncur ke Malang, sampai Lamongan saya diberitahu menantu saya, anak saya meninggal," tutur Faisol yang juga Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia cabang Tuban itu.
Sebelum mendengar anaknya meninggal dunia, Faisol mengaku tak merasakan apa-apa. Kondisinya seperti biasa. Pada Selasa (9/2/) sekitar pukul 22.00, kata Faisol, Ivy masih bicara dengan ibunya melalui telepon.
Faisol beserta keluarganya setelah magrib berangkat ke Yogyakarta untuk mengikuti acara pemakaman secara militer anaknya di taman makam pahlawan Yogyakarya pada hari ini, Kamis (11/2). "Di sini (Tuban,red) hanya tahlilan saja," ungkapnya.
Mayor Penerbang Ivy Safatillah (37) meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Istrinya bernama Diana Fitri yang berprofesi sebagai dokter kandungan serta lagi mengandung delapan bulan, dan dua anak laki-lakinya masing-masing bernama Dafa Fira Sandy Zein (9) serta Aksa Jaza Maulana (7).
Sementara itu menurut adik Mayor Penerbang Ivy Safatillah (37), Helmy Anda (35) mengenal kakaknya sebagai seorang yang tegas, pintar, dan setiakawan. Umur antara Ivy dan Anda hanya terpaut dua tahun. Semasa kecil, keduanya sering bermain bersama.
"Saya kenal kakak itu orangnya tegas, pintar, dan setiakawan," kata Helmy.
Ivy menimba pendidikan di SD Ronggomulya Tuban, SMP Negeri 1 Tuban, SMA Negeri 1 Tuban saat kelas 1. Ketika kelas 2 SMA, dia pindah ke SMA Negeri 3 Magelang, Jawa Tengah. Usai lulus SMA, Ivy menjalani pendidikan di Akademi Angkatan Udara sejak 1997 dan lulus tahun 2000.
Tahun 2006, Ivy menikah dengan Diana Fitri. Kedua pasangan itu dikarunia dua anak laki-laki, Dafa Fira Sandy Zein (9) serta Aksa Jaza Maulana (7). Ivy beserta keluarganya selama bertugas di Malang tinggal di Mess Abdulrachman Saleh. (rul/kik)
foto mayor penerbang ivy safatillah bersama keluarga