Komisi A Desak Rumah Sakit Veteran Segera Difungsikan
Sabtu, 04 Juni 2016 10:00 WIBOleh Betty Aulia
Oleh Betty Aulia
Kota – Komisi A DPRD Bojonegoro mendesak agar rumah sakit di Jalan Veteran segera difungsikan. Hal itu dinilai bisa memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Bojonegoro. Apalagi, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro saat ini sering kelebihan pasien (over load).
Menurut Wakil Ketua Komisi A DPRD Bojonegoro, Anam Warsito, saat dengar pendapat (hearing) dengan Dinas Kesehatan, Jumat (03/06) kemarin, mengungkapkan, rumah sakit di Jalan Veteran itu harus secepatnya ditempati. Sehingga, kata dia, tidak ada lagi keluhan pasien yang tidak dapat kamar tidur atau telantar.
Selain itu ia juga memaparkan beberapa jenis pelayanan kesehatan. Di antaranya pelayanan seketika yaitu pelayanan yang dibutuhkan pada saat darurat, yang kedua adalah pelayanan singkat yang harus diselesaikan dalam kurun waktu satu hari, dan yang terkahir adalah pelayanan cepat yang dilakukan paling lambat satu minggu.
"Kita harapkan pelayanan kesehatan di Bojonegoro ini bisa berjalan dengan lancar tanpa pandang bulu dan tidak diskriminasi," ujarnya.
Sementara itu menurut dr Rika, perwakilan dari Dinas Kesehatan, menyampaikan beberapa catatan mengenai tenaga medis yang ada di rumah sakit yaitu sekarang ini sudah tersedia beberapa tenaga medis di antaranya spesialis kandungan saat ini sudah ada 4 dokter, spesialis operasi bedah ada 2 dokter, spesaialis bedah saraf ada 1 dokter, spesialis anak 3 dokter, spesialis penunjang, spesialis THT juga sudah ada dan spesialis metopologi anatomi yang saat ini masih menempuh pendidikan, spesialis jiwa saat ini belum ada, dan pihak rumah sakit sudah pernah menanyakan ke provinsi memang untuk spesialis jiwa ini sangat terbatas.
"Kalau tenaga medis, kami rasa sudah memenuhi standar, mungkin beberapa spesialis yang masih belum ada seperti spesialis jiwa," jelasnya.
Selain itu ia juga menyampaikan mengenai ruang - ruang operasi yang kerap terjadi overload. Untuk pengantrean operasi sebanyak 425 pasien dan dilakukan secara bergilir yaitu 40-50 pasien per harinya. Rata-rata operasi dilakukan 17 kali. "Ya, kadang untuk ruang opesari mengalami overload karena banyaknya pasien yang memerlukan pertolongan untuk segera dioperasi,” ujarnya.
Kemudian, ia juga menuturkan bahwa sesegera mungkin rumah sakit tersebut akan pindah karena beberapa surat izin sudah selesai semua. Selain itu, ia juga menuturkan bahwa untuk masalah limbah yang akan dihasilkan nanti akan diolah kembali jia sampah tersebut masih dalam keadaan ringan, namun jika sampah tersebut tergolong sampah berat akan bekerja sama dengan salah satu perusahaan daur ulang yang adi di Mojokerto. (ety/kik)