Pemkab Bojonegoro Kembali Kucurkan Anggaran 30 Miliar Untuk RSUD Veteran
Sabtu, 06 Agustus 2016 21:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Tahun ini Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengucurkan anggaran Rp 30 miliar untuk memperbaiki gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe B di Jalan Veteran, Kota Bojonegoro.
Dana APBD sebesar itu akan digunakan untuk renovasi gedung induk dan pembangunan gedung baru 6 lantai. Renovasi gedung induk dikerjakan oleh pihak RSUD sendiri, sedangkan pembangunan gedung baru 6 lantai dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum.
Sebelumnya, untuk perbaikan gedung rumah sakit yang sempat mangkrak 10 tahun itu pemkab telah mengucurkan anggaran pada 2014 senilai Rp 35 miliar dan tahun 2015 senilai Rp 15 miliar. Namun tetap saja gedung rumah sakit belum bisa ditempati.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bojonegoro Ir Andi Tjandra, mengatakan, proses yang cukup sulit adalah renovasi gedung induk yang saat ini dikerjakan pihak RSUD. Menurutnya, bangunan gedung tersebut merupakan bangunan lama yang dikerjakan tahun 2006-2007 dengan anggaran Rp 110 miliar.
Katanya, proses renovasi itu lebih sulit daripada membangun dari awal. Karena banyak standarisasi yang harus disesuaikan dengan perkembangan peralatan masa kini. Dia mencontohkan pemasangan instalasi air dan listrik harus sesuai dengan kebutuhan saat ini. Gedung yang lama sudah tidak sesuai.
"Penyempurnaan interior, instalasi pengelola air limbah (IPAL) harus sesuai saat ini. Bongkar pasang ini yang susah," ungkapnya, Jumat (05/08/2016).
Andi mengatakan, pihak RSUD sekarang tengah membenahi IPAL. Sebenarnya perizinan belum tuntas dikarenakan proses pembenahan IPAL ini. Dahulu Dinas PU tidak mengikuti secara detail apa yang dikerjakan oleh kontraktor. Baru ketika gedung hendak difungsikan banyak ditemui kesalahan.
"Ada peningkatan tegangan listrik dari 680 kilo volt menjadi 1100 kilo volt, ini yang membuat proses renovasi instalasi listrik sulit dikerjakan," tuturnya.
Andi memprediksi, kalau ditotal RSUD Veteran itu masih memerlukan dana sekitar Rp 60 miliar sampai rampung pada 2017 mendatang. (pin/tap)