Kunjungan Pertamina EP Cepu ke Pemkab Bojonegoro
Proyek Jambaran Tiung Biru Harus Sesuai Target
Kamis, 11 Agustus 2016 19:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro Kota - Menindaklanjuti perkembangan pembangunan proyek Gas Jambaran-Tiung Biru di Kabupaten Bojonegoro, Pertamina EP Cepu (PEPC) bertandang ke kantor Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk memaparkan progress dari proyek tersebut, Kamis (11/8). Hadir dalam pertemuan ini Bupati Bojonegoro Suyoto, ketua DPRD, Direktur Utama PEPC, SKPD terkait , serta beberapa BUMN dan BUMD.
Bob Wikan Ardibrata selaku General Manager Proyek Jambaran-Tiung Biru melaporkan bahwa ada 4 pekerjaan besar yang akan dan telah dilakukan pada proyek ini. Pertama adalah studi lingkungan sosial ekonomi serta teknologi, yang kedua membangun jalan akses untuk kegiatan pengeboran, ketiga menyiapkan fasilitas produksi, dan yang terakhir pengeboran sumur Jambaran. Selain itu dalam proyek ini, nantinya akan membutuhkan 7000 tenaga kerja.
"Untuk saat ini yang sedang berjalan adakah pengerjaan Early Civil Works (ECW), yang meliputi pembuatan jalan. Dan nantinya akan ada 2 tapak sumur di jambaran central dan jambaran east dengan produksi rata-rata 315 juta kubik selama 14 tahun 8 bulan," imbuh Bob.
Pada kesempatan itu, Bupati Suyoto menanggapi akan ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian khusus untuk dipercepat pengerjaannya, yaitu pengadaan tanah serta pembangunan akses jalan yang harus selesai paling lambat Januari 2017. "Karena pekerjaan proyek utama akan harus dimulai pada Juni 2017, kontraktor lokal yang ikut dalam proyek ini harus profesional, jangan sampai tidak bisa melakukan pekerjaannya," tandasnya.
Sementara itu, Ardiansyah, Direktur Utama PEPC mengatakan sangat beruntung bisa mengoperasikan proyek Jambaran-Tiung Biru ini setelah proyek Banyu Urip sudah hampir selesai. "Karena banyak hal yang bisa dipelajari dari Proyek Banyu Urip sebelumnya. Sehingga proyek ini nantinya bisa lebih baik. Kami juga mengajak peserta rapat untuk meninjau langsung ke lapangan, sehingga nantinya bisa dilakukan koreksi," terangnya.(ver/moha)