Pengurangan Risiko Bencana
BPBD Bojonegoro Buka Sekolah Sungai Bengawan Solo
Selasa, 16 Agustus 2016 14:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro Kota - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro akan menjalankan program Sekolah Sungai Bengawan Solo. Kegiatan sekolah sungai yang merupakan program dari Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini bakal dilaksanakan untuk 1.000 relawan pada Oktober mendatang.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno, mengatakan, untuk menjalankan program ini Pemerintah Pusat telah menunjuk 16 kabupaten/kota yang wilayahnya dilalui aliran Sungai Bengawan Solo. Daerah yang ditunjuk itu terdiri 6 kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah dan 10 Sepuluh Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
"Gerakan sekolah sungai ini tidak hanya pertama di Indonesia, tetapi juga di dunia," ucap Sukirno meneruskan pemberitahuan dari Pemerintah Pusat, Selasa (16/08/2016).
Berdasarkan pemberitahuan data BNPB antara 2002-2014, hampir 80 persen bencana yang terjadi Indonesia disebabkan oleh hidrometeorologis atau bencana yang berkaitan dengan air dan cuaca. Di antaranya banjir, kekeringan, kebakaran hutan, longsor, dan gelombang pasang. Hal tersebut tentu juga berdampak pada kerusakan lingkungan.
Sukirno menambahkan, BPBD juga akan membentuk komunitas sungai. Tujuannya untuk mendorong terbentuknya sekolah sungai sebagai aksi nyata gerakan Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Selain itu juga untuk melaksanakan implementasi restorasi sungai di Bengawan Solo.
"Tujuan sekolah sungai sebagai wadah untuk pembekalan dan pengetahuan fasilitator guna memperkuat dan mengembangkan gerakan restorasi sungai," jelasnya. (mol/tap)