Antisipasi Kelangkaan Pupuk Bersubsidi di Bojonegoro
Disperta Sosialisasikan Pupuk Nonsubsidi Kepada Para Petani
Jumat, 14 Oktober 2016 17:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Untuk mengantisipasi kelangkaan stok pupuk bersubsidi pada November mendatang, Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Bojonegoro berencana menyiapkan pupuk nonsubsidi. Untuk itu sebanyak 630 petani diberikan sosialisasi terkait penyediaan pupuk nonsubsidi tersebut.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro Ichwal Subagjo, kepada beritabojonegoro.com, Jumat (14/10/2016), mengatakan, musim tanam pada tahun ini maju dibandingkan tahun lalu. Curah hujan diakhir bulan September dan awal bulan Oktober mendorong para petani mulai menanam kembali.
Sebab itu jika tidak ada penambahan persediaan, pupuk bersubsidi diprediksi akan habis pada November. "Jika pupuk bersubsidi habis, untuk antisipasi maka kita harus sediakan yang nonsubsidi. Karena keduanya beda, maka kita perlu berikan sosialisasi," ungkapnya.
Sosialisasi pupuk nonsubsidi itu diikuti para petani, Gapoktan, dan kepala UPT Dinas Pertanian dari seluruh kecamatan se-Bojonegoro. Para peserta dibagi menjadi 3 kelompok, yakni wilayah barat, tengah, dan timur.
Hari ini, Jumat (14/10/2016), adalah hari terakhir pelatihan yang diikuti sebanyak 210 peserta dari wilayah timur Bojonegoro. Setiap kelompok terdiri dari 210 peserta, dan selama tiga hari pelatihan total ada 630 peserta.
"Para petani tadi setelah sosialisasi, sudah memahami tentang pupuk nonsubsidi, seperti perbedaan bungkus, isi dan lain sebagainya," lanjutnya.
Menurut data Dinas Pertanian, kebutuhan pupuk di Bojonegoro untuk jenis Urea sebanyak 2.100 ton, SP36 sebanyak 4.000 ton, ZA sebanyak 250 ton, NPK sebanyak 14.000 ton, dan Petroganik sebanyak 35.000 ton.
Sementara itu untuk harga pupuk nonsubsidi memang sedikit berbeda, yakni Urea untuk kemasan 5 kilogram harganya Rp 5.500 per kilogram dan kemasan 25 kilogram harganya Rp 5.250 per kilogram. Sedangkan jenis NPK harganya Rp 6.500 per kilogram dan KCl dipatok harga Rp 7.500 per kilogram.
"Jadi nanti jika memang stok pupuk bersubsidi habis, kita bisa antisipasi dengan bekerjasama PT Kujang. Untuk kerjasamanya langsung antara PT dan distributor sendiri," pungkasnya. (pin/tap)