Dampak Penambangan Sumur Minyak Tua
Kerusakan Lingkungan di Wonocolo Sudah Lebih 50 Persen
Jumat, 21 Oktober 2016 14:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro Kota - Sumur minyak tua yang berada di Desa Wonocolo Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro memiliki dua sisi. Selain menjadi ladang ekonomi untuk masyarakat sekitar, juga menyimpan sisi kelam, yakni kerusakan lingkungan di kawasan tersebut akibat banyaknya penambangan minyak. Bahkan disinyalir kerusakan lingkungan akibat penambangan minyak di Wonocolo mencapai lebih 50 persen.
Hal ini disampaikan Field Manager Pertamina EP Asset 4 Cepu Agus Amperiyanto, beberapa waktu lalu.
"Prosentase kerusakan lingkungan lebih dari 50 persen. Hal ini akibat terjadi waktu lama penambangan minyak di sana. Untuk itu pihaknya ikut bertanggung jawab terhadap hal ini," ungkapnya.
Melihat kondisi demikian, pihak Pertamina EP Asset 4 Cepu mulai gencar menyadarkan kepada warga lokal. Tujuannya untuk menjadikan daerah tersebut lebih baik. Bahkan Pemkab Bojonegoro juga mendukungnya dengan menjadikan kawasan desa wisata Wonocolo, yakni wisata migas.
"Artinya dengan wisata itu, bila masyarakatnya ramah, kampungnya bersih, dan kondisinya baik. Maka hal ini akan menarik wisatawan untuk datang. Saat ini saja sudah banyak pengunjung yang mulai datang melihat wisata Woncolo," jelas Agus.
Pertamina EP Asset 4 Cepu saat ini juga berupaya memperbaiki kerusakan yang telah terjadi di Wonocolo. Memang tidak bisa instan, harus perlahan-lahan. Salah satunya dengan penertiban pertambangan sumur minyak tua Wonocolo. Sebab, selama ini banyak penambang ilegal yang tidak terkoordinir dalam membuang limbahnya.
"Lahan-lahan yang kosong akan dilakukan penanaman kembali. Limbah cair yang ada diolah sesuai prosedur dari Pertamina," lanjutnya.
Sedangkan tanahnya, kata dia, akan diambil untuk diolah dengan bioremediasi. Sehingga minyaknya akan hilang, dan tanah bisa dikembalikan dan ditumbuhkan vegetasi tanaman kembali. (ver/tap)
Baca berita: Sosialisasi Penertiban Tambang Minyak Ilegal