Ahmad Rastani (30), pengusaha Sandal Lucu
Dari Sandal Sancu, Kembangkan Bisnis Apotek dan Odong-odong
Sabtu, 29 Oktober 2016 18:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Bojonegoro Kota - Untuk memasarkan produk supaya laris, diperlukan sebuah strategi jitu. Termasuk ketika menentukan segmentasi pasar yang hendak dibidik. Produk sandal lucu (sancu) dengan berbagai karakter sekarang makin marak di masyarakat.
Dibalik meningkatnya peminat produk sancu itu, dibutuhkan kejelian dalam pemasaran. Seperti disampaikan salah satu pebisnisnya, Ahmad Rastani (30). Pihaknya mengaku lebih memilih memasarkan produknya ke desa-desa. Hal ini menurutnya untuk mengurangi persaingan dengan produk lain.
"Produk sandal sekarang makin variatif. Dan di perkotaan jenisnya juga buanyak. Jadi kita harus pintar-pintar memilih segmen pasar yang belum terjamah," jelas pria yang tinggal di Banjarjo, Kecamatan Kota Bojonegoro.
Rastani, panggilan akrabnya, mengaku dapat meraup omset puluhan juta rupiah dari produk sancu itu. Mengawali dari hanya jadi sales. Kini dirinya sudah bisa memperkerjakan sekitar 3 pegawai. Selain itu juga dibantu istrinya yang juga bekerja di bidang kesehatan.
Saat ini dia juga sedang mengembangkan usaha apotek di Kecamatan Kepohbaru. Sedangkan untuk menambah kegiatan lain di rumah, juga disewakan permainan odong-odong bagi anak-anak. Dengan hanyak Rp 5000, anak-anak dapat bermain odong-odong sepuasnya.
"Jadi selain memasarkannya secara langsung lewat tim sales, kami juga dibantu sekitar 30 reseller. Jumlah reseller tersebut tersebar di seluruh Kecamatan di Bojonegoro," imbuh dia.
Berkat ketekunannya selama 2 tahun lebih, kini dia juga bisa mengembangkan lini bisnis yang lain. Seperti halnya membuka apotek dan perminan odong-odong. Lini bisnis lain yang juga telah tergarap adalah assesoris dan sovenir.
Dalam menjalankan bisnisnya, pria asal Brebes Jawa Tengah itu tidak selalu mulus. Beberapa kali dirinya juga pernah mengalami kebangkrutan. Seperti halnya ketika menjalankan bisnis daker di Surabaya. Namun karena keuletan dan kegigihannya, dirinya bisa bangkit dengan membuka lini bisnis yang lain.
"Faktor penting lain tentu dukungan dari keluarga. Dari usaha-usaha seperti ini juga alhamdulillah istri saya bisa menyelesaikan kuliahnya," kata bapak dari satu anak itu. (rul/moha)