Pusat Kerajinan Kayu Jati di Kasiman
Perajin Manfaatkan Bonggol Kayu Jati sebagai Bahan Souvenir
Kamis, 22 Desember 2016 11:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Kasiman - Sentra kerajinan souvenir kayu jati di Kecamatan Kasiman menyebar di sejumlah desa di antaranya di Batokan, Betet, Sambeng, Tambakmerak, dan Tembeling. Desa-desa ini berada di tepian Sungai Bengawan Solo dan juga kawasan hutan Kedewan.
Kerajinan souvenir kayu jati telah ada sejak tahun 1990-an. Para perajin membuat bermacam kerajinan dari limbah kayu jati itu di rumah-rumah mereka. Mereka memanfaatkan limbah kayu jati seperti bonggol atau akar kayu jati sebagai bahan untuk membuat souvenir itu.
Menurut Yovian (43), perajin di Dusun Bandar Desa Batokan, para perajin memanfaatkan bonggol dan serpihan kayu jati dari kawasan hutan di Kedewan, Kasiman, dan Cepu, sebagai bahan baku membuat aneka kerajinan souvenir tersebut.
"Bahan baku kayu jati utuh sekarang sulit sekali didapatkan seiring berkurangnya pohonjati tua yang masih ada di kawasan hutan. Nah, akhirnya perajin memanfaatkan limbah atau bonggol kayu jati sebagai bahan bakunya," ujarnya.
Ia menuturkan, saat ini ada sekitar 200 perajin souvenir kayu jati yang berada di Desa Batokan. Belum lagi perajin lainnya yang tersebar di desa lainnya. Kendala yang dihadapi perajin kayu jati saat ini adalah semakin berkurangnya bahan baku bonggol atau limbah kayu jati. Untuk mencari limbah kayu jati itu, perajin sampai mencari ke daerah Ngawi, Blora, Madiun, dan Tuban.
Usaha kerajinan souvenir kayu jati di Kasiman ini didukung penuh oleh Pemkab Bojonegoro. Untuk mempermudah akses ke lokasi sentra kerajinan kayu jati itu, pihak Pemkab Bojonegoro membangun jembatan Padangan-Kasiman yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo. Selain itu, jalan di perkampungan itu juga dibeton dan dipaving. Sehingga, pengunjung dari luar Bojonegoro bisa nyaman jalan-jalan dan berkunjung ke kawasan sentra kerajinan ini.
Bupati Bojonegoro, Suyoto, mengungkapkan, pihak Pemkab Bojonegoro mendukung penuh usaha ekonomi kreatif yang berada di pedesaan. Bahkan, kata dia, pihak Pemkab Bojonegoro memberikan banyak kemudahan berupa izin dan lainnya untuk pengembangan usaha berbasis di pedesaan.
"Usaha kerajinan di Kasiman ini selain meningkatkan perekonomian warga di pedesaan, juga mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak. Mereka tidak perlu pergi ke kota untuk bekerja, tetapi cukup berusaha di desa dan bisa sejahtera,” ujar Kang Yoto, sapaan Suyoto. (her/kik)
Baca berita: Singgah Sejenak di Kampung Perajin Souvenir di Dusun Bandar