Harga BBM Naik, Pedagang di Pasar Bojonegoro Resah
Sabtu, 07 Januari 2017 14:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro Kota - Pedagang Pasar Kota Bojonegoro mulai resah akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Non-Subsidi yang diperlakukan sejak 5 Januari 2017 Kemarin.
Sesuai surat edaran dari Pertamina, kenaikan harga BBM terjadi pada Pertalite menjadi Rp 7.350 dari semula Rp 7.050, Pertamax Rp 8.050 dari 7.750, dan Pertamax Turbo Rp 9.100 dari Rp 8.800. Harga solar semula Rp 5.150 menjadi Rp 7.200 dan Pertamina Dex Rp 8.200 menjadi Rp 8.500.
"Yang naik sih emang BBM, tapi imbasnya kan ke kita juga. Apa-apa jadi mahal, kaya cabai harganya saat ini hampir Rp 100.000 per kilo. Harga itu hampir sama dengan daging sapi sekilo, ungkap Triani, pedagang bahan pokok asal Kelurahan Ledok Kulon Kecamatan Bojonegoro Kota.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro Sigit Kushariyanto, mengatakan, memang Bojonegoro ini adalah kota minyak, namun untuk kenaikan harga BBM menjadi keputusan pemerintah pusat dan Pertamina. Pemerintahan daerah harus mengikuti keputusan pusat itu.
"Jika BBM naik, maka secara otomatis bahan pokok dan jasa akan naik juga. Sebab untuk transportnya kendaraan semua menggunakan BBM, sehingga akan berdampak bagi semuanya," ujarnya. (mol/tap)