Sektor Wisata Dulang PAD, Pemkab Bakal Kembangkan Lagi Tahun Ini
Kamis, 12 Januari 2017 21:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro Kota - Seperti yang telah diberitakan sebelumnya bahwa sektor wisata Bojonegoro menyumbang 1,5 miliar untuk pendapatan asli daerah Kabupaten Bojonegoro. Jumlah ini meningkat 305 persen dari target awal yang hanya sebesar 378 juta.
Sektor Pariwisata Sumbang PAD Sebesar 1,5 M di Tahun 2016
Melihat potensi yang dimiliki sektor wisata, maka Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mencanangkan akan mengembangkan sektor wisata pada tahun 2017 ini. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol pemkab Bojonegoro, Heru Sugiharto.
"Sektor wisata bisa mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan ekonomi kerakyatan. Baik ekonomi kreatif, wisata budaya, kuliner dan lain sebagainya," ujarnya.
Heru berharap kebangkitan sektor wisata akan menjadi geliat baru pergerakan ekonomi di Kabupaten Bojonegoro. Sebab menurut Heru, Bojonegoro memiliki banyak potensi wisata selain tiga objek yang dimiliki Pemkab.
"Berdasarkan catatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Bojonegoro menyebutkan bahwa selama 2016 ini setidaknya ada 10 objek wisata di Bojonegoro yang mulai dilirik oleh wisatawan," ujarnya.
Baca Selama 2016, Tiga Objek Wisata Milik Bojonegoro Sumbang PAD Lebih 1 Miliar
Heru menjelaskan penerimaan pendapatan sektor wisata ini dari dander water park, objek wisata api abadi Kayangan Api, Waduk Pacal, pesanggrahan Tirta Wana Dander serta Gedung Serba Guna.
Dander Water Parklah yang memberikan pemasukan terbesar yakni mencapai 815.211.000, kemudian disusul objek wisata kayangan api yang mampu memberikan kontribusi sebesar 428.371.000. Sektor lainnya dalah Waduk Pacal yang memberikan pendapatan asli mencapai 97.175.000 dan pesanggaran Tirtawana Dander 105.100.000, terakhir adalah Gedung Serba Guna yang mampu memberikan kontribusi Rp 87.000.000.
"Suatu hal yang menggembirakan dimana sektor wisata kita mulai bergeliat dan menarik wisatawan meskipun domestik dan beberapa wisatawan luar daerah," tukasnya.
Diakui sejak beberapa tahun lalu Bojonegoro memang merintis sektor wisata dan ditahun ini diperkuat dengan dukungan sektor ekonomi kreatif berbasis kerakyatan, sektor ini dinilai akan memberikan efek yang positif karena kita tak selamanta harus bergantung pada sektor migas maupun agraris pertanian.
Heru menjelaskan bahwa tingkat kunjungan di tiga objek wisata di Bojonegoro yakni Dander Water Park, Kayangan api dan Waduk Pacal ditahun 2016 ini mencapai 167.189 pengunjung atau naik 267,86 persen. Di banding dua tahun sebelumnya, ditahun 2015 pengunjung di tiga sektor wisata ini hanya diangka 53.624 pengunjung dan ditahun 2014 diangka 40.920 pengunjung. Kenaikan jumlah kunjungan ini karena adanya beberapa peningkatan infrastruktur mulai jalan dan tersedianya beberapa fasilitas lain meskipun belum dia capaian maksimal. Di tahun 2016 ini kunjungan terbanyak di Dander Water Park yang mencapai angka 90.639 pengunjung kemudian di objek wisata kayangan api yang mencapai 56.915 pengunjung dan terakhir di Waduk Pacal yang didatangi oleh 19.635 pengunjung selama tahun 2016 ini.
Sementara itu data dari Disbudpar menyebutkan, Dander Water Park 90.639 pengunjung dilihat dari tiket masuk, Kayangan Api mencapai 56.915 pengunjung, Waduk Pacal 19.653 pengunjung. Objek wisata lain yang mulai dilirik adalah wisata Tubbing Growgoland di Desa Ngunut Kecamatan Dander yang ditahun 2016 ini mencapai 2.200 pengunjung, Wisata Kedungmaor di Kecamatan Temayang mampu menarik wisatawan sejumlah 1.286 pengunjung. Watu gandul sejulah 470 pengunjung. Wisata negeri atas angin mulai bulan April lalu ternyata telah dikunjungi oleh 82.443 wisatawan lokal. Sedangkan wisata Agro Belimbing Desa Ngringinrejo 129.600 pengunjung, wisata edukasi Gerabah Desa Rendeng Kecamatan Malo 13.342 pengunjung, Wali Kidangan 1.946 pengunjung, Wisata Migas Wonocolo Kecamatan Kedewan telah disambangi oleh kurang lebih 3.255 tamu, Agroguna Farm di Kecamatan Kapas 36.500 pengunjung. Wisata Malam Go Fun yang dijalan veteran 237.000 pengunjung dalam kurun waktu 4 bulan,sedangkan sektor wisata agrowisata salak dan wisata edukasi Mojodeso didatangi masing masing 1.300 pengunjung dan 300 wisatawan lokal. (ver/moha)