Ekonomi UMKM
Batik Mojodeso Siap Dipatenkan
Rabu, 01 Februari 2017 14:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
BATIK menjadi pesona khas masing-masing daerah. Bojonegoro sendiri memiliki 14 motif batik yang telah dipatenkan. Tidak mau ketinggalan, Desa Mojodeso Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro juga memiliki batik khas gambar payung yang menjadi ciri khasnya.
Menurut Kepala Desa Mojodeso, Warsiman, motif batik yang dinamakan Songsong Gondowani bergambar payung ini dalam proses dipatenkan. "Batik Mojodeso gambar payung dan bunga mojo. Saat ini proses dipatenkan," ungkap Warsiman.
Munculnya batik khas Mojodeso ini berawal dari pelatihan yang diselenggarakan Balai Latihan Kerja di balai desa Mojodeso beberapa tahun lalu. Dari 25 peserta yang dilatih, yang konsisten hanya dua orang saja, yakni Puji dan Aisyah.
"Kami mengikuti pelatihan batik pada tahun 2012. Kemudian dari usaha coba-coba ini kami mencoba menjualnya meskipun belum pede," ungkap Puji (35) warga Rt 03 Rw 02 Desa Mojodeso.
Usaha yang mulai dirintisnya ini mendapat dukungan dari pemerintah desa. Batik khas Mojodeso digunakan sebagai seragam perangkat desa. Mulai dari sana nama batik mojodeso dikenal masyarakat.
"Kami juga menerima pesanan batik dari Akbid dan sekolah-sekolah," tuturnya.
Puji dan Aisyah tidak hanya memproduksi batik Mojodeso tetapi juga batik Bojonegoro. Namun kata Puji, yang datang ke mereka biasanya meminta motif lain selain batik Bojonegoro. Supaya terkesan berbeda.
"Banyak yang meminta corak baru, sepertinya sudah bosen dengan 14 motif itu saja," katanya.
Untuk harga, kata Puji, sekitar Rp85ribu sampai Rp300ribu. Harga tergantung kerumitan pembuatannya.
"Untuk saat ini pemesanan memang tidak sebanyak tahun 2014-2015. tetapi selalu ada saja ada yang pesan," tukasnya. (ver/moha)