Ngamen Silaturrahmi 4 Sebul Gesek Orchestra
Asyiknya Menyaksikan Pertunjukan Musik Orkestra
Kamis, 16 Februari 2017 11:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro Kota – Meski di luar diguyur hujan, pertunjukan musik Sebul Gesek Orchestra bertajuk Ngamen Silaturrahmi #4 di Garasi Cafe Desa Campurejo Kecamatan Bojonegoro kemarin malam, Rabu (15/02/2016) cukup semarak. Kelompok musik dari jurusan musik jurusan Sendratasik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu mampu menghibur masyarakat pecinta musik di Bojonegoro.
Pemilik Garasi Cafe, Adi Candra, mengatakan dalam sambutannya, pertunjukan orkestra baru pertama kali ini di Bojonegoro. Karena itu, ini menjadi sebuah kebanggan bisa memberikan pangung untuk kegiatan seni ini. “Kami juga memberikan ruangan ini gratis untuk kesenian,” kata Adi di depan ratusan pengunjung.
Sebul Gesek Orchestra sendiri adalah kelompok musik dari Unesa yang memadukan beragam musik gesek dan tiup. Sebanyak 50 pemusik dari unsur mahasiswa dan alumni jurusan musik Unesa memadukan kepiawaian bermusik dalam kelompok itu. Lagu-lagu pop dan dangdut diaransemen ulang oleh kelompok ini dengan format orkestra. Mereka berusaha mendekatkan musik orkestra yang kesannya elit menjadi bersahabat.
“Karena itu lagu-lagunya tadi dangdut, pop, campursari yang sudah tidak asing di telinga masyarakat. Kami memberikan sentuhan baru yang berbeda, berinovasi,” kata Senyum Sudhana, pemimpin kelompok ini.
Pria yang mengaku tinggal di Kelurahan Mojokampung Kecamatan Bojonegoro ini mengaku apa yang dilakukan bersama kelompok ini mendapat sambutan hangat dari publik. Ngamen Silaturahmi ini digelar pertama kali di Bondowoso dua kali (2015 dan 2016), Mojokerto (2016), dan di Bojonegoro (2017) kali ini. Setelah ini kota lain seperti Jember, Pamekasan, Banyuwangi dan Blitar sudah menunggu untuk menyaksikan pertunjukan mereka. Dia juga mengatakan bahwa even Ngamen Silaturahmi ini gratis, tidak memungut biaya. “Bahkan teman-teman ini patungan. Kami ini hanya berusaha memberikan apresiasi musik untuk masyarakat,” katanya.
Meski demikian musik yang mereka persembahkan bukan kampungan. Para pemusik di kelompok ini adalah orang kampus, yang belajar musik secara ilmiah. Mereka dituntut bisa membaca partitur musik, sehingga bukan tanpa menggunakan teori. “Pada dasarnya ini seperti pada puisi, bagaimana membacanya kemudian mengekspresikannya,” kata pria 40 tahun ini.
Salah satu pengunjung, Ervita Sari, mengaku terpukau dengan pertunjukan Sebul Gesek Orchestra. Dia merasa bergetar mendengarkan musik dipertunjukkan oleh 50 rang dalam satu panggung. “Ngeri dengarnya, kesannya megah dan besar, tapi menyentuh. Nikmat pokoknya,” kata gadis asal Kecamatan Kapas ini.
Beberapa pejabat juga nampak hadir di pertunjukan ini, di antaranya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Amir Syahid, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro, Dandim 0813 Letkol Inf Herry Subagyo, dan Sigit Kushariyanto. (her/moha)