Yuliana Dewi Berbagi Pengalaman Menang Lomba di Polda Jawa Timur
Sempat Bertengkar dan Minder, Hingga Akhirnya Menang
Rabu, 23 September 2015 17:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Suasana saat di bus kala itu begitu riuh. Anak-anak larut dengan kegembiraannya dalam perjalanan menuju Polda Jatim dalam rangka HUT Polantas ke 60. Yuliana Dewi dan teman satu kelas di SMP Negeri 1 Bojonegoro mewakili Bojonegoro untuk unjuk kebolehan dalam lomba teatrikal dan orasi. Mereka nampak kompak dan semangat.
Beberapa hari sebelumnya mereka memang kerap bertengkar karena masing-masing mementingkan egonya. Tidak sinkronnya jadwal kosong untuk latihan menjadi penyebab utamanya. Setiap anak memiliki jadwal les yang berbeda. Hingga wali kelas mereka, Bu Ida, harus membantu menghentikan perseteruan ini. Sampai-sampai, atas inisiatif Bu Ida, mereka harus melakukan renungan bersama satu kelas. Di situ mereka saling mengungkapkan uneg-uneg (maksud hati) mengenai permasalahan mereka dan sampai terjadi hujan tangis.
Pada akhirnya, mereka sepakat untuk bolos les, walaupun dengan resiko dimarahi orangtua. Selain itu, Ana, panggilan akrab Yuliana Dewi, bersama teman-temannya meminta jam kosong untuk latihan. Beberapa persiapan seperti naskah, properti, dan kesiapan mental ini tidak hanya dikerjakan mereka sendiri. Tetapi pihak sekolah sangat berperan dalam hal ini. Juga dari beberapa teman dan kenalan, ikut membantu proses pematangan ‘Ana dan kelompoknya’.
Remaja kelahiran 28 Agustus 2000 ini bercerita bahwa dirinya dan rombongan berangkat dari sekolah dengan bus jemputan sekitar pukul 03.00 dini hari (16/09). Pengalaman pertama berpergian dengan teman sekelas ini rupanya dimanfaatkan dengan berfoto selfie, bermusik sambil bercanda-canda.
Ana sempat minder karena musik perwakilan daerah lain nampak lebih keren, terutama karena menggunakan karawitan. Sedangkan kelompok Ana hanya membawa drum, saron, oklik dan biola. Ana sendiri akan memeragakan menyetir sepeda motor yang terbuat dari gabus. Ana juga membacakan puisi berkaitan dengan adab berlalu lintas.
Sekolahnya tampil dengan nomer urut 29 sekitar pukul 11.00 WIB. Selain orasi dan teatrikal, di akhir pertunjukkan mereka tampil dengan pembacaan puisi. Pembacaan puisi inilah yang berbeda dari kelompok lainnya. Sehingga hasil akhir penilaian dari Polda menyatakan bahwa SMP Negeri 1 menjadi juara 1 lomba orasi teatrikal di Polda Jatim.
Ana, Remaja perempuan yang hobinya klotekan (bermain musik dengan tangan pada meja kayu) ini mengungkapkan sedikit kekesalannya karena saat pengumuman seusai upacara Senin (21/09) Kanit Dikyasa Satlantas Polres, Aiptu Suparnoto mengerjai Ana dan teman-temannya.
“Pak Parnoto marah ke kami. Katanya kami sudah bikin malu mereka, dan mereka kecewa. Kami cuma bisa nunduk saja. Hingga akhirnya Pak Parnoto mengatakan kalau kami ternyata juara satu. Kami akhirnya ada yang histeris senang. Ada yang nangis juga sambil berpelukan,” ceritanya sambil tersipu-sipu.
Anak pertama dari dua bersaudara ini juga memiliki beberapa prestasi. Di antaranya pernah menjuarai 1 teater pada sebuah event di Bojonegoro (2014), kemudian juara 2 teater pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di Gedung Perak (2015), dan juara 1 orasi dan teatrikal tingkat Kabupaten dan Provinsi dalam rangka HUT Polantas kali ini (2015). (ver/moha)
Foto : Dewi Yuliana dan Kasek SMPN 1 Bojonegoro