Menilik Semangat Juang dan Berbagi Pak Tris Pinggiran
Rabu, 03 Mei 2017 14:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
"Jika ingin sukses dalam hidup, muliakanlah dan bahagiakanlah kedua orang tuamu, terutama ibumu, ibumu dan ibumu. Pasti Allah akan memuliakanmu.”
Kalimat itulah yang selalu memotivasi Haji Sutrisno (48), atau orang lebih akrab menyapanya Pak Tris Pinggiran.
Pak Tris Pinggiran lahir 48 tahun lalu dari keluarga sederhana, pedagang di pasar yang bernama H. Sukri di Kelurahan Banjarejo – Bojonegoro. Kelurahan Banjarejo berada di dekat aliran sungai terpanjang se Jawa, Bengawan Solo. Dari situlah masyarakat kemudian mengenalnya dengan panggilan Pak Tris Pinggiran. Pinggiran yang berarti rumah Pak Tris berada di daerah pinggiran Bengawan Solo.
Demikianlah, darah semangat dan kegigihan berdagang sang ayah ternyata menurun pada Pak Tris yang kini menekuni bisnisnya.
Pak Tris mengawali bisnisnya dengan berjualan keliling gas elpiji dan air galon dari rumah ke rumah yang dilakukannya sendiri. Untuk mengais rezeki yang halal dan bermanfaat, prinsip Pak Tris, tak perlu malu.
Berkat kesabaran, ketekunan dan keuletannya, sedikit demi sedikit Pak Tris bisa mengumpulkan modal untuk menambah usahanya berupa persewaan terop dan alat pesta. Hingga kini pelanggannya terus bertambah mulai masyarakat hingga instansi Pemerintah Daerah.
Saat ini usahanya terus berkembang hingga merambah ke Bisnis Properti (Perumahan). Dalam perjalanannya suka duka, jatuh bangun pernah dialami. Bahkan Pak Tris sempat terlilit hutang begitu besar, hingga tidak mampu melunasi.
Berbagai upaya dilakukan untuk menutup hutangnya. Alhamdulillah berkat rahmat dan pertolongan Allah, kemauan kuat serta kerja keras pria lulusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini berhasil membuatnya keluar dari keterpurukan. Sedikit demi sedikit hutang terlunasi dan mampu bangkit.
Hingga sekarang, pria energik bertubuh ramping ini memiliki beragam usaha. Di antaranya agen gas elpiji, agen air galon, lima kolam renang ternama, persewaan terop dan alat pesta terkenal di Bojonegoro, bisnis property terlaris, hingga lapangan futsal.
Keberhasilan usaha pria santun dan disiplin ini tentu saja tidak lepas dari peran keluarga yang senantiasa mendukung, khususnya sang istri tercinta Saptati Hadiani S Pd dan keempat anaknya.
Jiwa peduli terhadap masyarakat kecil di sekitarnya membuat Pak Tris senantiasa berbagi setiap saat. Dia sering berkeliling ke pasar-pasar tradisional, membantu pedagang kecil yang terlilit hutang dan memberdayakannya. Pak Tris memotivasi mereka hingga bisa bangkit dan mampu melunasi hutang.
Kedermawanan Pak Tris Pinggiran tentu saja bukan isapan jempol. Dia dengan suka rela dan gembira memberi peluang kerja, mengangkat ekonomi masyarakat pinggiran dan tidak pelit untuk berbagi ilmu wirausaha kepada orang yang membutuhkan. Pak Tris percaya semua orang mempunyai hak untuk sukses dalam berwirausaha.
Semangatnya mencintai produk lokal juga tak kalah luar biasa. Dia membiasakan diri dan keluarganya untuk berbelanja di warung tetangga dan pasar tradisional. Wajah dan gaya ndesonya tidak sedikitpun menyurutkan semangat dan tekad besarnya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Bojonegoro.
Dengan jargon “Ayo Bela Bojonegoro dan Ayo Beli Bojonegoro” Pak Tris ingin mengajak masyarakat Bojonegoro untuk mencintai dan memakai produk lokal agar ekonomi masyarakat berkembang. Kepedulian sosial, pendidikan dan pentingnya menyiapkan generasi cerdas dan bertakwa juga dia lakoni. Pak Tris mengelola beberapa Yayasan pendidikan Islam mulai TK, SD, SMP, serta membantu anak yatim, membangun masjid serta musholla.
Di sela kesibukannya, dia masih menyempatkan diri berbagi ilmu bisnis hingga sekarang dipercaya sebagai Ketua IIBF (Indonesian Islamic Business Forum) Wilayah Jawa Timur.
Pak Tris Pinggiran hingga saat ini masih berkeliling jualan tak kenal kata lelah. Pria santun inilah yang mungkin ditunggu masyarakat Bojonegoro untuk memimpin. (mol/moha)