Peduli Kabut Asap di Riau
Minta Hujan, Siswa SMP Insan Permata Lakukan Salat Istisqa
Jumat, 16 Oktober 2015 19:00 WIBOleh Mujamil E. Wahyudi
Oleh Mujamil E Wahyudi
Kota - Kemarau panjang tahun ini banyak mengakibatkan kesulitan bagi warga masyarakat. Sejumlah bencana akibat kekeringan sering terjadi. Mulai sulitnya air bersih, sawah puso, kebakaran rumah maupun hutan.
Lihat saja kebakaran hutan di lahan gambut wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kabut asapnya yang pekat dan tebal sudah menjadi tragedi kemanusiaan. Di wilayah Bojonegoro pun sama kondisinya. Kemarau mengakibatkan ratusan desa terus mengharap bantuan air bersih.
Melihat kondisi demikian itu, keluarga besar SMP Islam Terpadu (IT) Insan Permata Bojonegoro tergerak hati untuk melakukan salat Istisqa atau salat memohon diturunkan hujan pada Jumat (16/10) siang tadi, setelah shalat jum'at. Salat berjamaah di bawah terik matahari itu dilakukan usai salat Jumat.
Sekitar 70-an siswa dan staf pengajar berjajar rapi di halaman sekolah yang beralamat di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas. Usai salat, mereka khusyuk memanjatkan doa memohon kepada Allah SWT untuk diturunkan hujan. Ustad Tri Wibowo, bertindak sebagai imam pada salat kali ini.
“Salat Istisqa ini bertujuan untuk meminta turun hujan, terutama di Provinsi Riau, supaya persoalan kabut asap di sana cepat selesai. Kami juga memohon hujan turun di Kabupaten Bojonegoro ini dan daerah-daerah kekeringan di Indonesia lainnya," ujar Kepala Sekolah SMP IT Insan Permata Bojonegoro, Siswandi, kepada beritabojonegoro.com (BBC) usai salat Istisqa.
Dia menambahkan, kegiatan ini juga mengajari siswa-siswi supaya mereka tahu bahwa ada salat minta hujan dan bagaimana memahami praktek salat tersebut.
"Salat Istisqa itu dilakukan dua rokaat. Setelah itu khotbah. Selain memohon turun hujan, kegiatan ini juga untuk menanamkan rasa kepedulian kepada siswa-siswi SMP IT Insan Permata terhadap sesama,” imbuhnya. (yud/tap)