Santri Bojonegoro Jawab Cerdas Cermat Agama Pakai Google Forms, Kemenag: Luar Biasa!
Sabtu, 09 Agustus 2025 16:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Sebanyak 12 madrasah diniyah (Madin) di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, adu kepintaran dalam lomba Cerdas Cermat Agama (CCA). Jumat (08/08/2025)
Kegiatan ini diselenggarakan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bekerja sama dengan TROPIS Indonesia sebagai bagian dari Program Peningkatan Metode Pembelajaran bagi Sekolah Informal 2025.
Lomba yang digelar di Balai Desa Gayam ini bertujuan untuk meningkatkan semangat kompetisi dan mengasah kemampuan santri.
Uniknya, CCA kali ini menggunakan Google Forms yang diakses melalui laptop. Setiap madin yang berpartisipasi telah menerima bantuan satu set laptop dan printer dari EMCL.
"Luar biasa, Kemenag Kabupaten Bojonegoro saja belum bisa membuat program seperti ini," ujar Kepala Seksi Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro, H Sunan.
Lomba Cerdas Cermat Agama (CCA) yang diselenggarakan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di Bojonegoro. Jumat (08/08/2025) (Aset: Istimewa)
Sunan berharap program ini bisa menjadi contoh bagi kecamatan lain di Bojonegoro. Menurutnya, Kemenag akan membantu masyarakat sesuai dengan kapasitasnya agar kegiatan serupa bisa ditiru.
Dia menambahkan bahwa santri yang mengikuti CCA adalah perwakilan terbaik dari setiap madin. "Mari berlomba-lomba dalam kebaikan. Keluarkan kemampuanmu dan jadilah yang terbaik di antara yang terbaik," pesannya.
Sementara itu, perwakilan EMCL, Feni Kurnia Indiharti menyampaikan terima kasih kepada Kemenag Bojonegoro dan para perwakilan madin. Kata dia, kegiatan ini bisa terlaksana berkat dukungan semua pihak.
“Program ini merupakan wujud komitmen EMCL dalam mendukung pengembangan pendidikan di masyarakat sekitar wilayah operasi,” ucapnya.
Feni juga menegaskan bahwa EMCL terus mendukung pemerintah dalam setiap upaya di bidang pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi. Berbagai upaya tersebut dilakukan EMCL di sekitar wilayah operasinya.
“Kita koordinasi, kolaborasi, dan terus bersinergi agar menjadi manfaat untuk masyarakat,” kata Feni.
Pelaksanaan lomba yang inovatif ini mendapat sambutan antusias dari para peserta. Salah satu peserta dari Madin Thoriqul Huda, Farra Agnia, mengaku senang bisa ikut serta.
"Tegang banget, tapi seru karena bisa pakai laptop. Jadi lebih cepat dan tahu hasilnya langsung," katanya.
Syarif dan timnya mengikuti lomba dengan penuh ketegangan. Saling kejar-kejaran skor mewarnai setiap babak. Meski masih kikuk dengan laptop barunya, namun syarif dan kawan-kawan bisa melaluinya dengan baik.
Guru pendamping dari Madin Nurul Fathiyah, Abdul Muchid mengapresiasi panitia dari Tropis Indonesia. Menurutnya, metode ini sangat modern dan menarik. Anak-anak jadi lebih termotivasi.
“Saya berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut," ujar Abdul Muchid.
Lomba dibagi menjadi dua babak. Babak penyisihan diikuti oleh 12 madin, dan dari situ terpilih tiga finalis berdasarkan nilai dan kecepatan menjawab.
Mereka kemudian bersaing ketat untuk memperebutkan posisi juara. Lomba ini akhirnya dimenangkan oleh Madin Thoriqul Huda dari Desa Ringintunggal sebagai juara pertama. Posisi kedua diraih oleh Madin Nurul Fathiyah dari Desa Cengungklung, sedangkan juara ketiga ditempati oleh Madin Al Ikhlas dari Desa Mojodelik. Hadiah bagi para pemenang akan diserahkan pada acara penutupan program yang dijadwalkan pada September 2025. (ads/red/imm)
Penulis: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo