Mempertanyakan Keseriusan Manajemen Persibo Bojonegoro #2
Kamis, 12 Maret 2020 09:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
DALAM tulisan sebelumnya, untuk kembali membangun Persibo, menurut penulis paling tidak ada tiga hal utama yaitu, pertama aspek legalitas, kedua masalah kepengurusan atau menajemen, dan yang ketiga masalah sumber dana.
Selain tiga faktor tersebut, dibutuhkan komunikasi yang baik dari seluruh stakeholder, mulai dari manajemen Persibo (saat ini), masyarakat pecinta bola atau kelompok suporter, tokoh-tokoh masyarakat pegiat sepakbola, para pengusaha, mantan pengurus, Askab PSSI Bojonegoro, KONI Bojonegoro dan tentunya juga komunikasi yang baik dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, baik Eksekutif maupun Legislatif, untuk membicarakan permasalahan Persibo saat ini.
Aspek Legalitas, telah penulis uraikan di atas. Permasalahan selanjunya adalah masalah kepengurusan atau menajemen, dan masalah sumber dana.
Berbicara masalah kepengurusan atau manajemen Persibo, masih terkait erat dengan Aspek legalitas Persibo.
Yang pertama jika manajemen Persibo di bawah PT Semangat Bojonegoro Jaya, tetap ingin mempertahankan atau malanjutkan pengelolaan Persibo dan yang kedua jika PT Semangat Bojonegoro Jaya membubarkan diri, kemudian mengembalikan kepemilikan atau pengelolaan Persibo kepada Pemkab Bojonegoro, dalam hal ini Pengcab PSSI Bojonegoro.
Yang pertama, jika manajemen Persibo di bawah PT Semangat Bojonegoro Jaya, tetap ingin mempertahankan atau malanjutkan pengelolaan Persibo.
Maka seperti yang telah penulis uraikan di atas, para pecinta dan pendukung Persibo hanya dapat berharap kepada manajemen Persibo saat ini, apakah mereka masih memiliki semangat dan keseriusan untuk mengelola Persibo.
Jawabannya mari kita tunggu, bagaimana Persibo Bojonegoro akan melakoni Komptisi Liga 3 Jawa Timur musim 2020 ini.
Akan tetapi, meskipun manajemen Persibo di bawah PT Semangat Bojonegoro Jaya, tetap ingin mempertahankan atau malanjutkan pengelolaan Persibo, bukan berarti Persibo tidak dapat berkiprah dengan baik di kancah Komptisi Liga 3 Jawa Timur musim 2020, namun dengan beberapa kententuan.
Penulis masih memiliki optimisme Persibo masih dapat meraih prestasi jika manajemen Persibo di bawah PT Semangat Bojonegoro Jaya, mau berkomunikasi dengan seluruh stakeholder olahraga dan pemerintah di Kabupaten Bojonegoro. Artinya, kuncinya adalah komunikasi.
Manajemen Persibo saat ini harus membuka diri dan siap menerima saran dan masukan dari berbagai pihak, dalam pengelolaan Persibo dalam melakoni Komptisi Liga 3 Jawa Timur musim 2020.
Hal serupa pernah dialami Persibo di masa yang lalu, ketika Persibo mengalami kesilitan keuangan saat mengikuti AFC Cup tahun 2013 lalu.
Saat itu, manajemen bersama seluruh stakeholder olahraga dan pemerintah, duduk bareng untuk membicarakan kesulitan Persibo, sehingga meskipun Persibo saat itu tidak dapat berpresatasi dengan baik di Kompetisi AFC Cup, namun Persibo masih dapat menyelesaikan seluruh pertandingan dalam kompetisi tingkat Asia tersebut. Jadi, menurut penulis, kuncinya adalah masalah komunikasi.
Yang kedua, jika PT Semangat Bojonegoro Jaya membubarkan diri, kemudian mengembalikan kepemilikan atau pengelolaan Persibo kepada Pemkab Bojonegoro, dalam hal ini Pengcab PSSI Bojonegoro.
Maka, Askab PSSI Kabupaten Bojonegoro memiliki peran penting dalam menjamin keberlangsungan Persibo.
Mulai dari pendirian atau pembuatan legalitas (yayasan atau perkumpulan), pembentukan kepengurusan atau manajemen baru, termasuk pembentukan tim, dan yang paling penting adalah masalah pendanaan atau biaya operasional Persibo untuk mengikuti Komptisi Liga 3 Jawa Timur 2020.
Namun meskipun PT Semangat Bojonegoro Jaya membubarkan diri, kemudian mengembalikan pengelolaan Persibo kepada Pemkab Bojonegoro, dalam hal ini Pengcab PSSI Bojonegoro, bukan berarti masalah Persibo selesai.
Karena jika penyerahan tersebut dilaksanakan sekarang ini, sementara musim kompetisi segera bergulir (Juni 2020), maka Askab PSSI Bojonegoro tentunya juga akan mengalami kesulitan terkait pendanaan atau biaya operasional Persibo untuk mengikuti Komptisi Liga 3 Jawa Timur 2020.
Karena meskipun Persibo yang baru sudah berstatus klub amatir, yang boleh menggunakan dana yang bersumber dari APBD, namun tidak mungkin dapat lagsung diberikan bantuan dana dari APBD tahun berjalan, karena APBD yang telah ditetapkan saat ini, semuanya sudah ada alokasi penggunaannya, sehingga tidak mungkin dapat dipergunakan untuk pembiyaan Persibo yang baru.
Jika Persibo nantinya dapat diberikan bantuan dana yang bersumber dari APBD, paling cepat dapat dilakukan pada APBD Perubahan 2020, di akhir tahun, atau dalam APBD Induk tahun 2021. Itupun kalau dapat disetujui dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang ada.
Lantas bagaimana untuk pembiayaan Persibo mengikuti Komptisi Liga 3 Jawa Timur 2020?
Jawabannya kembali lagi dengan komunikasi. Namun penulis berkeyakinan bahwa para pengurus yang ada di Askab PSSI Bojonegoro, yang nantinya ditunjuk untuk pengelolaan Persibo yang baru, akan mampu menyelesaikan permasalahan tersebut.
Penulis juga berharap, jika Askab PSSI Bojonegoro nantinya akan membentuk kepengurusan Persibo yang baru, harus benar-benar menunjuk ornag-orang yang memiliki komitmen dan kompetensi di bidangnya masing-masing.
Dan siapapun pengurus Persibo yang baru nanti, harus dapat merangkul semua pihak agar dalam mengurus Persibo, mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Bojonegoro.
Selain dua opsi tersebut diatas, meskipun sangat kecil kemungkinannya, masih terbuka kemungkian untuk menempuh opsi ketiga, yaitu menawarkan kepada pihak ketiga, baik perorangan maupun lembaga, yang memang benar-benar serius dan berkomitmen untuk mengelola Persibo dan membangkitkan Persibo agar dapat kembali berjaya dalam persebakbolaan nasional.
Opsi tersebut memang sangat kecil kemungkinannya, namun merupakan sebuah keniscayaan.
Permasalahan yang dihadapi manajemen Persibo saat ini (di bawah PT Semangat Bojonegoro Jaya) adalah terkait dana untuk biaya operasional klub.
Selama ini, sumber dana untuk pengelolaan Persibo masih bergantung pada manajemen (red, uang pribadi manajemen), sponsor dan dari pendapatan penjualan tiket pertandingan, namun jika ditelisik, dana dari para pengurus tentunya sangatlah terbatas. Sementara, pendapatan dari sponsor, masih belum dapat untuk membiayai klub. Sedangkan uang pendapatan dari hasil penjualan tiket pertandingan (home), juga masih relatif kecil, jika dibanding biaya operasional klub yang cukup besar.
Pertanyaannya adalah, dari manakah sumber dana untuk mengelola Persibo nanti ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sekali lagi masih terkait erat dengan aspek legalitas Persibo.
Apakah manajemen Persibo di bawah PT Semangat Bojonegoro Jaya, tetap ingin mempertahankan atau malanjutkan pengelolaan Persibo atau PT Semangat Bojonegoro Jaya membubarkan diri, kemudian mengembalikan kepemilikan atau pengelolaan Persibo kepada Pemkab Bojonegoro, dalam hal ini Pengcab PSSI Bojonegoro.
Jika manajemen Persibo di bawah PT Semangat Bojonegoro Jaya, tetap ingin mempertahankan atau malanjutkan pengelolaan Persibo, maka sumber dana untuk pengelolaan Persibo, sepenuhnya menjadi tanggungjawab jika manajemen atau para pemegang saham PT Semangat Bojonegoro Jaya.
Bagaimanapun kondisi Persibo dalam mengikuti Kompetisi Liga 3 Jawa Timur 2020, semuanya bergantung kepada majemen Persibo atau PT Semangat Bojonegoro Jaya.
Selanjutnya jika PT Semangat Bojonegoro Jaya membubarkan diri, kemudian mengembalikan kepemilikan atau pengelolaan Persibo kepada Pemkab Bojonegoro, dalam hal ini Pengcab PSSI Bojonegoro, maka Askab PSSI yang memiliki peran penting dalam penggalian dana tersebut.
Penulis berkeyakinan bahwa Askab PSSI Bojonegoro, bersama stakeholder olahraga di Kabupaten Bojonegoro akan mampu menyelesaikan permasalahan tersebut.
Terlepas siapapun pengelola Persibo nantinya, sebelulnya dengan basis pendukung atau kelompok suporter yang cukup besar yang dimiloki Persibo, sebetulnya masih ada sumber-sumber pendapatan lain yang dapat digali oleh manajemen Persibo. Salah satunya adalah melalui digital marketing atau melalui internet.
Jika dikelola dengan profesional dan didukung oleh seluruh masyarakat pecinta Persibo di Kabupaten Bojonegoro, maka potensi untuk mendapatkan pendapatan dari dunia digital tersebut masih cukup besar.
Saat ini, faktanya Persibo Bojonegoro telah mendaftarkan diri sebagai salah satu peserta dalam Kompetisi Liga 3 Jawa Timur 2020.
Siapapun manajemen yang nantinya akan mengelola Persibo dalam mengikuti Kompetisi Liga 3 Jawa Timur 2020, selayaknya patut kita dukung bersama.
Mari kita tunggu kiprah Persibo dalam Kompetisi Liga 3 Jawa Timur 2020. (*/imm)
*) Penulis: Wartawan BeritaBojonegoro.com - Mantan Media Officer Persibo Bojonegoro (2011-2013)