Virus Corona
Update Corona Blora: OTG 184, ODP 44, PDP 13 Meninggal 6, Positif 14 Dirawat 11 Meninggal 3
Senin, 18 Mei 2020 17:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
BLORA- Bupati Djoko Nugroho selaku Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 menyampaikan update perkembangan persebaran virus Corona di Kabupaten Blora, untuk Senin (18/05/2020)
Bertempat di media center Posko GTPP Covid-19 Kabupaten Blora, Bupati didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan, menyampaikan bahwa hingga hari ini jumlah kasus positif Covid-19 masih tetap 14 dengan rincian 3 meninggal dan 11 masih menjalani perawatan.
Menurut Bupati Djoko Nugroho, pihaknya berharap segera ada yang sembuh.
"Justru yang harus diwaspadai adalah jumlah rapid-test reaktif yang jumlahnya mencapai 80 orang. Apalagi saat ini ada kluster baru, yakni kluster Pasar Beras Cepu." ujar Bupati, Senin (18/05/2020)
Kluster Temboro dan Kunden telah di-tracking, namun kluster Pasar Beras Cepu ini yang perlu diwaspadai karena banyak pedagangnya dari Bojonegoro dan sudah ada 2 pedagang yang reaktif (positif) rapid-testnya.
“Adapun PDP masih ada 13 yang diawasi, ODP ada 44 orang, dan OTG ada 184 orang. Tidak jauh beda dengan kondisi kemarin,” kata Bupati.
Sedangkan untuk mengetahui data lengkap tentang sebarannya, bisa dilihat langsung diwebsite corona.blorakab.go.id. Termasuk sebaran jumlah pemudik, per Minggu 17 Mei 2020, pukul 21.00 WIB, mencapai 32.016 jiwa total se Kabupaten Blora.
Terkait kluster Pasar Beras Cepu, Bupati meminta agar ada pembatasan jam operasional dan ketegasan protokol kesehatan selama aktifitas jual beli berlangsung.
“Memang sulit, kita tidak mungkin menutup pasar karena itu pusat kebutuhan masyarakat sehari-hari. Yang paling memungkinkan adalah kita batasi operasionalnya, semuanya wajib pakai masker baik penjual maupun pembeli. Jika pedagang atau pembeli tidak pakai masker, dilarang masuk pasar. Tolong Satpol PP dan petugas terkait bisa memperketat perjagaan di pasar ini. Tidak hanya Pasar Beras Cepu, saya harap seluruh Pasar di Kabupaten Blora juga diberlakukan seperti ini,” tutur Bupati dengan tegas.
Infografis peta persebaran warga yang mudik atau pulang kampung di Kabupaten Blora hingga Senin (18/05/2020)
Sementara itu, lt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Lilik Hernanto SKM MKes membenarkan bahwa ada potensi penularan dan penyebaran virus di Pasar Beras Cepu yang ditandai dengan adanya beberapa pedagang positif rapid-test (terindikasi mengandung virus, meskipun belum tentu Covid-19). Sehingga perlu kewaspadaan.
“Setelah dilakukan rapid-test pada pedagang, ada dua pedagang yang menunjukkan hasil reaktif. Kedua pedagang ini semuanya warga luar Cepu, yakni satu dari Padangan dan satu dari Kasiman (Bojonegoro, Jatim). Kita serahkan langsung ke unit pelayanan kesehatan di Padangan dan Kasiman untuk dirawat,” tutur Lilik Hernanto SKM MKes.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan sejumlah bantuan secara simbolis dari PEM Akamigas Cepu berupa bilik antiseptic tenaga surya 20 unit, alat deteksi panas tubuh otomatis 25 unit, face shield medis 1000 unit, wastafel portable 5 unit, cairan hand sanitizer 2000 liter, ultrasonic mist maker 26 unit, baju hazmat 500 buah, APD sepatu medis 1000 buah.
Selain itu juga ada bantuan dari Komunitas “Lions Clubs International” berupa baju APD sejumlah 150 buah dan masker kain 250 lembar. Seluruh bantuan diterima Bupati Djoko Nugroho untuk dicatat di Posko GTPP Covid-19 dan disalurkan kepada yang membutuhkan.
Terpisah, Camat Cepu, Luluk Kusuma Agung Ariyadi, AP, menjelaskan bahwa jam operasional Pasar Beras Cepu sudah mulai dibatasi.
“Pedagang dari luar kota mulai berdatangan pukul 01.00 WIB dini hari. Khususnya para pedagang sayur yang melakukan bongkar muat. Kami batasi pukul 07.00 WIB harus mulai bersih dan pukul 08.00 WIB kita lakukan penyemprotan disinfektan di kawasan pasar. Kita tempatkan petugas disana. Tidak hanya Pasar Beras, petugas juga kita tempatkan di Pasar Plaza dan Pasar Induk Cepu,” ucap Camat Cepu. (teg/imm)