Hingga Juni 2020, Tingkat Pengangguran Terbuka di Bojonegoro Capai 39 Ribu Lebih
Selasa, 04 Agustus 2020 12:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Dari data di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) Kabupaten Bojonegoro menyebutkan, bahwa jumlah tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Bojonegoro pada semester pertama atau hingga akhir Juni 2020 mencapai 39.182 orang atau setara 5.56 persen.
Jumlah pengangguran terbuka tersebut terdiri dari pengangguran terbuka sebelum adanya pandemi Covid-19 atau yang bukan terdampak Covid-19 (pencari kerja baru) yaitu sebanyak 26.071 orang (3,70 persen), dan pengangguran akibat dampak pandemi Covid-19, sebesar 13.111 orang (1,86 persen).
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro, Drs Gunardi, di kantornya, Selasa (04/08/2020).
"Pengangguran di Bojonegoro sampai semester pertama mengalami peningkatan dari jumlah awal 26.071 orang menjadi 39.182 orang. Kalau diprosentase, angkanya dari 3,7 persen menjadi 5,56 persen." tutur Gunardi.
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro, Drs Gunardi, saat beri keterangan di kantornya, Selasa (04/08/2020)
Saat ditanya faktor penyebab melonjaknya jumlah pengangguran terbuka tersebut, Gunardi menyebutkan bahwa salah satu penyebabnya akibat pandemi Covid-19.
"Pandemi Covin ini kan melanda seluruh negara, termasuk kabupaten dan kota di Indonesia, sehingga semua daerah mengalami hal yang sama. Ada produksi yang tidak terserap dan jalur distribusi barang dan jasa tersendat karena adanya sejumlah pembatasan di beberapa daerah," kata Gunardi.
Gunardi juga menyebutkan, selain akibat pandemi Covid-19, peningkatan jumlah pengangguran juga diakibatkan oleh tingginya angka pencari kerja dan belum terisinya sejumlah lowongan kerja yang ada.
"Masalah yang dihadapi adalah semakin tingginya angka pencari kerja, selain itu belum terisinya lowongan kerja yang ada, karena kebanyakan pekerja berminat hanya pada sektor formal, seperti pegawai negeri. Di samping itu ada banyak tenaga kerja yang di PHK akibat dari pandemi covid-19, karena banyaknya perusahaan yang tutup." kata Gunardi.
Guna mengantisipasi melonjaknya pengangguran tersebut, pihaknya akan segera mengambil langkah-langkah, yaitu dengan mengadakan pelatihan dan peningkatan kapasitas masyarakat pencari kerja, dengan harapan akan timbul wirausaha baru yang nantinya bisa menyerap tenaga kerja di sekitar lingkungannya, sehingga secara tidak langsung akan mengurangi jumlah pengangguran yang ada .
"Kita melakukan beberapa terobosan terutama melalui pelatihan, terhadap tenaga kerja baru maupun peningkatan kapasitas. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan mereka akan bisa berwirausaha secara mandiri di tengah pandemi ini sekaligus diharapkan ke depan mereka akan lebih kompetitif dalam menghadapi era globalisasi dan era digital informasi," kata Drs Gunardi. (dan/imm)
Ilustrasi: Suasana para pencari kerja yang hadir dalam Job Market Fair di Bojonegoro tahun 2019 lalu.