Ratusan Embung di Bojonegoro Alami Kekeringan, Pemerintah Imbau Petani Berhemat Air
Senin, 24 Agustus 2020 11:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Memasuki musim kemarau tahun 2020 ini, mengakibatkan ratusan embung atau waduk di Kabupaten Bojonegoro airnya mulai menyusut bahkan sebagian besar airnya mengering.
Dari 513 embung yang telah dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, hanya ada 28 embung yang masih ada airnya, sementara sisanya 485 embung, airnya menyusut drastis bahkan kering.
Untuk itu, Pemkab Bojonegoro, menghimbau kepada masyarakat khususnya para petani dan pihak desa selaku pengelola embung agar menghemat air.
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Pemanfaatan Air Baku irigasi, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (SDA), Dody Sigit Wijaya ST, saat ditemui beritabojonegoro di kantornya, Senin (24/08/2020) pagi.
Kasi Pemanfaatan Air Baku irigasi, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (SDA), Dody Sigit Wijaya ST, saat beri keterangan di kantornya, Senin (24/08/2020)
Menurut Dody Sigit Wijaya, dari total 513 embung di Kabupaten Bojonegoro sebagian besar merupakan embung tadah hujan dan hanya sebagian kecil yang berasal dari sumber mata air.
"Untuk embung yang dari sumber mata air itu airnya tidak pernah habis. Jadi selalu tersedia sepanjang tahun. Kalau embung yang dari tadah hujan itu rata-rata di musim kemarau saat ini kering," kata Dody Sigit Wijaya
Adapun dari jumlah total embung yang ada di Bojonegoro, ada sekitar 485 embung yang sumbernya dari air hujan dan saat ini sudah mengering, sedangkan embung yang masih ada airnya atau yang bersumber dari mata air sebanyak 28 embung atau kurang dari 6 persen.
"Yang sumbernya dari air hujan, saat ini sudah mengering. Yang dari mata air saat ini masih terisi air," kata Dody Sigit Wijaya
Dody Sigit Wijaya menjelaska bahwa selama musim kemarau ini pihaknya sedang melakukan normalisasi beberapa embung yang ada di Kabupaten Bojonegoro, yang kebanyakan mengalami pendangkalan. Nantinya, setelah dilaksanakan normalisasi diharapkan pada waktu musim hujan bisa menampung air sebanyak-banyaknya.
"Sampai akhir tahun 2020 ini yang kita agendakan untuk dinormalisasi kurang lebih 20 embung," kata Dody Sigit Wijaya.
Lebih lanjut Dody Sigit Wijaya menghimbau kepada masyarakat khususnya para petani dan pihak desa selaku pengelola embung agar menghemat air.
"Kami harapkan desa juga melakukan penghematan air. Kita kan hanya menyediakan tampungan air, nanti pihak desa selaku pengelola embung, harus melakukan penghemaan air," kata Dody Sigit Wijaya
Untuk diketahui, sebagai upaya menjaga ketersediaan suplai air baku untuk kebutuhan irigasi atau pertanian di Kabupaten Bojonegoro, yang sekaligus untuk menjaga ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Pekerjaan Umum Dan Sumber Daya Air (SDA) pada tahun 2021, akan bangun 20 embung atau waduk baru yang tersebar di 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Kepohbaru, Kecamatan Kedungadem, Kecamatan Baureno, Kecamatan Sumberrejo dan Kecamatan Kalitidu.
Sementara, pada tahun 2020 ini, Pemkab Bojonegoro sedang membangun 2 embung atau waduk baru, yang berada di Desa Gayam Kecamatan Gayam dan di Desa Wotangare Kecamatan Kalitidu. (dan/imm)