150 Orang Ikuti Prosesi Ruwatan Massal Terpadu dengan Cara Islami di Sumberrejo, Bojonegoro
Minggu, 13 September 2020 20:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Sebanyak 150 orang dari wilayah Kabupaten Bojonegoro dan kabupaten sekitar, pada Minggu (13/09/2020), bertempat di Pendapa Kantor Balai Desa Sambongrejo Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro, ikuti prosesi Ruwatan Masal Terpadu, yang dilaksanakan dengan memadukan budaya jawa dan unsur Islami, yang digelar oleh salah satu radio swasta di Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro.
Prosesi Ruwatan Masal Terpadu tersebut diawali dengan Istighosah dan pembacaan doa-doa ruwatan, oleh tim peruwat, dilanjutkan dengan Gema Selawat bersama Zahir Mania Bojonegoro feat Habib Farid Al Jufri, Habib Balia Al Kaff dan Gus Kholilurrohman, yang diakhiri dengan pagelaran wayang kulit.
Turut hadir dalam Kegiatan tersebut Wakil Bupati Bojonegoro, Drs Budi Irawanto MPd; Fopimca Sumberrejo, Perangkat Desa Sambongrejo Kecamatan Sumberrejo, dan tamu undangan.
Wakil Bupati Bojonegoro, Drs Budi Irawanto MPd, saat beri sambutan dalam acara Ruwatan Massal Terpadi, di Desa Sambongrejo Kecamatan Sumberrejo Bojonegoro. Minggu (13/09/2020)
Ketua Panitia Penyelenggara Ruwatan Masal Terpadu, Sudarmono SPd, yang juga selaku Manager PT Radio Nuansa FM Bojonegoro, dalam sambutannya menyampaikan ruwatan massal terpadu tersebut merupakan ruwatan yang kelima yang digelar oleh Radio Nuansa FM Group.
"Peserta ruwatan ini berasal dari berbagai daerah dan tidak hanya berasal dari Kabupaten Bojonegoro saja," kata Sudarmono SPd.
Sudarmono menyampaikan bahwa ruwatan merupakan salah satu upacara adat budaya jawa yang saat ini diadaptasi dan disesuaikan dengan ajaran agama Islam, yang tujuannya untuk membaskan orang dari bebendu atau kesialan.
"Inti upacara ruwatan ini sebetulnya berdoa meminta perlindungan dari Allah SWT dari malapetaka daqn bencana, serta berdoa meminta pengampunan dosa dan kesalahan," kata Sudarmono SPd.
Wakil Bupati Bojonegoro, Drs Budi Irawanto MPd, saat serahkan santunan dalam acara Ruwatan Massal Terpadi, di Desa Sambongrejo Kecamatan Sumberrejo Bojonegoro. Minggu (13/09/2020)
Wakil Bupati Bojonegoro, Drs Budi Irawanto MPd, sebelum membuka Prosesi Ruwatan Masal Terpadu tersebut dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagian masyakarat jawa, termasuk yang ada di Kabupaten Bojonegoro, masih mempunyai kepercayaan jika dalam keluarga yang mempunyai anak dengan jumlah tertentu yang masuk kategori anak tertentu atau dalam istilah jawanya bocah sukerto, maka sebelum keluraga tersebut dapat melepas sial dengan ruwatan maka mereka akan selalu gelisah, dihantui rasa takut, dan menjadi beban seumur hidup.
"Ruwatan adalah merupakan kepercayaan masing-masing Individu untuk membuang sengkolo atau sial. Untuk prosesi pelaksanaannya, sesuai dengan kepercayaam masing-masing," kata Wakil Bupati Budi Irawanto.
Menurut Wakil Bupati, dalam tradisi budaya ruwatan tersebut terkadang nilai-nilai sosial, spiritual, edukasi dan nilai kebersamaan serta kearifan lokal yang harus dilestarikan. Sementara, untuk prosesi ruwatan, ada yang dilaksanakan dengan adat budaya jawa dan ada pula yang dipadukan dengan tuntunan agama Islam, atau dengan cara Islami.
"Semua itu merupakan kearifan lokal yang harus kita hargai bersama," kata Wakil Bupati Budi Irawanto.
Pada kesempatan tersebut Wakil Bupati berpesan kepada seluruh peserta ruwatan pada khususnya, dan seluruh masyarakat Bojonegoro umumnya, agar disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan Covid-19, mengingat sampai dengan saat ini, penyebaran dan penularan virus Corona (Covid-19) di Indonesia dan di Kabupaten Bojonegoro, masih terjadi dan belum menunjukkan penurunan yang signifikan.
Untuk itu Wakil Bupati menekankan agar masyarakat tetap disiplin dalam menjaga jarak (phisical distancing), memakai masker saat beraktivitas di luar rumah, dan sering-sering cuci tangan pakai sabun atau menggunakan hand sanitizer.
"Saya mita semua yang hadir dalam acara ini agar tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan Covid-19. Mari kita terus berdoa agar Covid-19 segera hilang dari Bumi Indonesia ," kata Wakil Bupati Budi Irawanto.
Setelah memberikan sambutan, Wakil Bupati membuka acara Ruwatan Masal Terpadu, yang dilanjutkan dengan penyerahan santunan kepada anak yatim dan kaum duafa dan penyerahan Kitab Suci Al-Quran.
Ruwatan berasal dari kata ruwat yang dalam bahasa jawa memiliki arti membuang sial atau menyelamatkan orang dari gangguan tertentu, dari suatu kondisi yang umum dalam suatu keluarga maupun pada diri seseorang.
Dengan diruwat, diyakini gangguan tersebut akan hilang dan diharapkan orang yang diruwat tersebut nantinya mendapatkan berkah berupa keselamatan, kesehatan, kedamaian, ketentraman jiwa, kesejahteraan dan kebahagiaan bagi diri sendiri khususnya maupun bagi keluarga dan orang-orang disekitarnya. (red/imm)