Amelia Diaz Dwi Rahayu
Mahasiswi Asal Blora, Manfaatkan Pelepah Pisang Jadi Makanan Lezat
Kamis, 15 Oktober 2020 09:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Di masa pandemi Covid -9 ini, tak menyurutkan warga untuk berkreasi dan berinovasi. Seperti yang dilakukan salah satu mahasiswi di Desa Jepangrejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Amelia Diaz Dwi Rahayu (19), seorang mahasisiwi semester V di salah satu universitas di Semarang ini, mampu mengubah pelepah pisang (gedebog) menjadi sebuah makan nan lezat dan tak berbahaya untuk dikonsumsi.
Sejak tiga bulan yang lalu, saat pandemi Covid-19 saat pandemi mulai melanda dunia dan seluruh kegiatan dihentikan, termasuk kuliah juga diliburkan untuk tatap muka. Saat itulah Amelia mulai membuat pelepah pisang, yang semula tidak berguna, diolah menjadi makanan yang lezat, yang ia beri nama 'Keripik Gedebog'.
Dengan bimbingan petugas lapangan dari Dinas Pemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, melalui Program Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda (PKKP), Amelia mengembangkan usahanya ini hingga tembus sampai ke Jepang.
"Bahanya mudah didapat, kita ambil gedebog pisang gablok (pisang untuk makan burung), kita ambil dalamnya," ucap Amelia, Kamis (15/10/2020)
Dalam prosesnya, gedebog yang sudah diambil dalamnya itu, direndam dulu dengan garam dan gamping (kapur sirih) selama 24 jam, untuk menghilangkan getahnya.
Kemudian baru dilapisi dengan tepung kripik, lalu digoreng. Setelah digoreng baru diberi rasa. Ada rasa Balado, Ekstra Pedas, Barbeque, Jagung Bakar dan rasa Original.
"Untuk pemasaranya kita baru melalui online. Alhamdulillah sudah sampai Jepang, Padang, Kawa Barat, Semarang dan lokal Blora," tutur Amelia.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Blora, Wahono, dengan Keripik Gedebog hasil produksi Amelia Diaz Dwi Rahayu.
Menurutnya, Keripik Gedebog pisang miliknya ini, sudah diuji Laboratorium Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora, hasilnya tidak berbahaya untuk di konsumsi.
"Sudah pernah diuji di Dinkes, hasilnya tidak berbahaya. Untuk kandunganya sudah saya bawa di laboratatorium kampus, belum ada hasilnya karena masih libur pandemi," katanya.
Mahasiswa yang juga Alumni SMA Negeri 2 Blora tersebut kini sudah memiliki penghasilan sendiri dengan dibantu adik dan rekanya. Menurutnya setiap bulan bisa mengahisilkan uang rata rata satu setengah juta hingga dua jutaan.
Saat ini dirinya sedang mengurus izin Produksi Pangan - Industri Rumah Tangga (P-IRT) dari dinas terkait.
"Setelah izin Produksi Pangan - Industri Rumah Tangga (P-IRT) keluar, nanti akan kami kembangkan ke toko dan swalayan." kata Amelia.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Blora, Wahono, mengapresiasi inovasi anak muda Blora tersebut. Ia sudah mencicipi Keripik Gedebog pisang buatan Amelia.
"Enak ternyata, saya sangat bangga di tengah pandemi Covid-19 ini, ada anak muda seperti Amelia mau dan mampu berinovasi," kata Wahono, ketua PWI Kabupaten Blora. (teg/imm)